Anies Siapkan Regulasi Isolasi Pasien Corona, Tak Ada yang Mandiri di Rumah




Rabu, 2 September 2020

Faktakini.net, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan di masa mendatang tidak akan ada isolasi mandiri di rumah bagi pasien COVID-19. Anies mengatakan Pemprov DKI sedang menyiapkan regulasi agar isolasi pasien COVID-19 diatur oleh pemerintah.

"Ini sedang disiapkan regulasinya bahwa isolasi itu dikelola oleh pemerintah sehingga bisa lebih efektif dalam memutus mata rantai, karena tidak semua dari mereka yang terpapar tanpa gejala bisa melakukan isolasi dengan baik di rumahnya masing-masing," kata Anies di kawasan Danau Sunter, Jalan Danau Sunter Selatan, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (1/9/2020).

Anies menyebut nantinya semua pasien positif Corona akan diisolasi di fasilitas kesehatan pemerintah. Mantan Mendikbud itu menilai masyarakat masih belum disiplin dalam melakukan isolasi mandiri.

"Ke depan, semua akan diisolasi di fasilitas milik pemerintah. Dengan begitu, kita akan bisa insyaallah memutus mata rantai dengan lebih efektif. Jadi di Jakarta regulasinya sedang disiapkan, sudah diputuskan tadi bahwa isolasi dikerjakan oleh pemerintah dan masyarakat yang terpapar wajib mengikuti isolasi ini," ujar Anies.

Anies menjelaskan, pasien dengan gejala sedang-berat nantinya akan dirawat di rumah sakit. Sedangkan pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala akan diisolasi di Wisma Atlet Kemayoran.

"Isolasi itu bagi yang memiliki gejala berat, sedang-berat harus dirawat di rumah sakit. Bagi yang gejala ringan atau tanpa gejala, maka akan diisolasi di Wisma Atlet. Alhamdulillah sudah kita siapkan sama-sama," tutur Anies.

"Jadi harapannya di Jakarta kita bisa lebih cepat lagi dalam memutus mata rantai. Dengan begitu, yang disebut sebagai isolasi adalah isolasi yang sesungguhnya sehingga mereka tidak berada di lingkungan keluarga dan kerja yg potensi penularan tetap terjadi," imbuhnya.

Anies memastikan pihaknya akan menambah fasilitas kesehatan. Fasilitas yang akan ditambah di antaranya ruang ICU dan isolasi.

"Kapasitas rumah sakit akan terus ditingkatkan. Jadi, dengan begitu, kita bisa insyaallah menangani semua orang yang harus dirawat. Jadi, kita menyaksikan kapasitas rumah sakit di atas 70 persen, idealnya di bawah 60 persen. Jadi sekarang kita akan tambah lagi kapasitas tidur di ICU maupun di ruang isolasi rumah sakit," papar Anies.

Sebelumnya, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menjabarkan soal kondisi rumah sakit di DKI Jakarta yang menangani pasien Corona. Wiku menyebut saat ini kondisi keterpakaian tempat tidur di rumah sakit Corona DKI tak ideal.

"Seperti kita ketahui, kasus cukup meningkat tajam di DKI selama beberapa waktu terakhir, dan beberapa daerah di DKI selama 4 minggu memiliki risiko yang tinggi, dan DKI Jakarta memiliki 54 laboratorium sebagai pendukung untuk pemeriksaan. Kemudian ada 67 rumah sakit rujukan di DKI Jakarta, di mana ada 170 rumah sakit yang menangani COVID di DKI," ujar Wiku melalui tayangan akun YouTube BNPB, Senin (31/8).

"Dan kalau kita lihat kondisinya, pada saat ini angka keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi adalah 69% pada saat ini. Sedangkan angka keterpakaian tempat tidur di ICU, yaitu 77 persen. Kondisi ini memang kondisi yang tidak ideal," imbuh dia.

Sumber: detik.com