Demi Selamatkan Banyak Nyawa Manusia, Para Pengamat Ramai-Ramai Dukung PSBB Anies

Kamis, 17 September 2020

Faktakini.net

Demi Selamatkan Banyak Nyawa Manusia, Para Pengamat Ramai-Ramai Dukung PSBB Anies

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi terapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai Senin (14/9/2020). Dengan begitu, aktivitas warga kembali diperkat seperti saat PSBB pertama kali diterapkan.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menyakini keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menarik Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masa transisi bukan dibuat seorang diri. Dia percaya di dalam pengambilan kebijakan ini ada campur tangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Gubernur DKI bilang PSBB atau lockdown, itu sebetulnya bukan dari gubernur sendiri, pasti perintah Presiden. Karena Presiden hari Senin rapat kabinet mengatakan, kesehatan menjadi penting,” kata Agus dalam diskusi bertajuk ‘PSBB Lagi?’, Sabtu (12/9/2020).

Agus yakin jika sebelumnya Anies terlebih dahulu dipanggil Jokowi sebelum mengumumkan PSBB diperketat lagi. Sebab, kata Agus tidak mungkin seorang Gubernur membuat keputusan tanpa koordinasi dengan pemerintah pusat.

“Jadi menurut saya itu keputusan-keputusan maunya (Presiden) tapi melalui Gubernur, nah sekarang tinggal gimana ini (menjalankannya),” jelasnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah. Piter mengatakan, dalam kondisi saat ini kebijakan menarik rem darurat untuk mengendalikan penularan Covid-19 harus dilakukan dengan persiapan yang matang.

"Sebenarnya intinya sama. Kalau kita bicara kebijakan PSBB atau rem darurat yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta, kita bisa memahami argumentasinya apa. Ada banyak alasan untuk mengambil langkah rem darurat, karena angka penularan terus meningkat," kata Piter dalam acara Webinar bertajuk "PSBB Lagi" di Radio Smart FM Sabtu, (12/9/2020).

Lebih lanjut Piter menerangkan peningkatan angka penularan yang setiap hari terus memecahkan rekor sangat mengkhawatirkan karena bila terjadi terus menerus, pasien yang terkena Covid-19, bisa terlantar karena tidak adanya fasilitas kesehatan yang memadai.

Sebelumnya, Keputusan Anies soal pengetatan PSBB mendapat serangan dari beberapamenteri cabinet Jokowi. Salah satunya ialah Menko Perekonomian Airlangga Hartanto. Ia menyebut bahwa turunnya IHSG disebabkan oleh kebijakan PSBB Anies. Padahal, sebelumnya Jokowi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang baik harus didahului dengan kesehatan yang baik.

Menyikapi hal itu, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie dengan gamblang mengaku tidak paham dengan silang pendapat itu, padahal Presiden Jokowi lebih mengutamakan kesehatan dibanding ekonomi.

"Menteri harus cepat tanggap. Kan semua ada anggaran yang tertata. Bagi saya nyawa manusia itu sangat berharga apalagi kita telah kehilangan 100 dokter. Kalau ada kebijakan PSBB Total kenapa tak didukung Airlangga, ini rancu," ungkap Jerry seperti dilansir dari Sindonews.com.

Lebih lanjut, Jerry juga mengamati kebijakan yang diterapkan Anies ini lebih ke motif kemanusiaan, bukan motif politik. Artinya, lanjut Jerry perbedaan pandangan ini lebih cenderung ke sikap pemimpin partai politik dengan seorang profesional.

Dengan demikian, ia berharap setidaknya PSBB total ini langkah tepat sebagai bagian sinergitas biokrasi antara pusat dan daerah.

Oleh: Adi Purwanto, Warganet