Dokter Andi: Anies Pejabat Pemerintah Non-Medis yang Berperan Besar Terhadap Penanganan Covid-19

Senin, 28 September 2020

Faktakini.net

dr Andi Sebut Anies Pejabat Pemerintah Non-Medis yang Berperan Besar Terhadap Penanganan Covid-19

dr. Andi Khomeini Takdir menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dalam tiga nama pejabat pemerintahan non-kesehatan yangmemiliki peranan besar dalam penanganan kasus Covid-19 di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan dr. Andi melalui akun twitternya @dr_koko28 pada Senin, (28/9/2020).

Alasan kenapa dr. Andi memasukkan nama Anies Baswedan sebagai pejabat pemerintahan yang mempunyai andil besar dalam penanganan Covid-19 ialah dengan melihat kurva Covid-19 di Jakarta yang mulai landai. Saat kurva nasional menanjak naik, justru di DKI malah menurun.

“Simpel. Lihat kurva Covid19 Jakarta. Mulai landai. Saat kurva nasional justru masih terus menanjak. Ada kurva landai yang dilihat dunia usaha dan internasional itu bagus,” cuit dr. Andi.

Saat ditanya siapa dua orang selain Anies, dr. Andi menyebut terdapat nama Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo, dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indra Parawansa.

“Pak Jenderal Doni Monardo dan Bu Khofifah. Yang lain sedikit di bawah itu. Tapi kan semuanya kerja bareng-bareng,” katanya.

Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembai memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari mulai hari ini, Senin (28/9/2020). Perpanjangan PSBB ini menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lantaran kasus positif Corona Virus Disease (Covid-19) di Jakarta yang kian menurun.

"Pelandaian grafik kasus aktif bukanlah tujuan akhir. Kita masih harus terus bekerja bersama untuk memutus mata rantai penularan," kata Anies dalam keterangan tertulis, seperti dilansir cnnindonesia.com, Kamis (24/9/2020).

Lebih lanjut Anies menyebut, penerapan PSBB pada 12 hari pertama di bulan September, terdapat penambahan kasus aktif sebanyak 49 persen atau 3.864 kasus. Namun, dalam 12 hari berikutnya, penambahan kasus aktif berkurang menjadi 12 persen atau 1.453 kasus.

Gibran Muhammad, Netizen.