Dulu Bully Anies Saat Pinjam Dana Pusat, Buzzer Bungkam Saat Pertamina Mau Utang 44,1 T Ke Bank Asing
Kamis, 10 September 2020
Faktakini.net
Cebong Ramai-Ramai Bully Anies Ketika Pinjam Dana Pusat untuk DKI, Kini Cebong Pura-Pura Budek Saat Pertamina Ajukan Utang 44,1 T ke Bank Asing
PT Pertamina (Persero) dikabarkan tengah mengajukan pinjaman sebesar 3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 44,1 triliun (kurs Rp 14.700). Dilansir dari Global Capital (7/9), pinjaman diajukan kepada enam bank asing, yakni BNP Paribas, Citi, Credit Agricole, MUFG Bank, Societe Generale, dan Sumitomo Mitsui Banking Corp.
Sebelumnya, pada semester I 2020, PT Pertamina (Persero) mencatatkan rugi US$ 767,92 juta atau setara Rp 11,13 triliun (kurs Rp 14.500/US$). Hal itu membuat Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok jadi pembicaraan yang ramai di Twitter.
Dilansir dari detik.com, Ahok yang menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) buka-bukaan soal tugas khusus untuk mengawal ketat perusahaan migas pelat merah itu.
Ahok mengatakan dirinya digaji salah satunya untuk menyelamatkan uang Pertamina. Dia menegaskan apapun akan dilakukan demi menyelamatkan uang perusahaan.
Apa yang dikatakan Ahok ternyata tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan. Setelah Ahok menduduki jabatan tersebut, Pertamina malah ia buat rugi dan akan hutang besar-besaran kepada enam Bank milik asing.
Diketahui, pada Juli 2020, Direktur Utama PT. Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pernah mengatakan Pertamina membutuhkan tambahan dana sebesar 133 milyar dolar AS. Dana tersebut digunakan untuk menambah kapasitas produksi hingga 2026 mendatang.
Nicke menerangkan bahwa pihaknya akan mengambil pendanaan eksternal, penawaran umum perdana, dan pembiayaan proyek sekitar 49 miliar dolar AS. Sedangkan pada tahun ini Pertamina bakal mengucurkan dana sekitar 6,2 miliar dolar AS untuk membiayai sejumlah proyek strategis nasional.
"Untuk tahun ini, ia menyatakan Pertamina akan mengeluarkan dana sekitar US$6,2 miliar untuk sejumlah proyek strategis nasional. Selain itu, ia menegaskan pihaknya membutuhkan dana untuk menjaga produksi hulu karena banyaknya sumur tua," kata Nicke sebagaimana dilansir CNNIndonesia.com, Senin (7/9).
Saat dimintai keterangan, VP Corporate Communication Pertamina menyebut pihaknya tak dapat berkomentar.
"Mohon maaf, kami belum dapat berkomentar mengenai hal ini," katanya kepada CNNIndonesia.com.
Diketahui, sebelumnya para pendukung Ahok ramai-ramai mengkritik Anies yang hutang ke SMI untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Di sisi lain, Pertamina malah hutang dengan jumlah besar kepada 6 bank asing setelah sebelumnya rugi 11 Triliun.
Akun twitter Leo Justine menyebut tidak sulit untuk menjadi direksi komisaris utama. Menurutnya, jika rugi tinggal ditambal dengan utang.
"Ternyata nggak sulit sulit amat jadi direksi dan komisaris Pertamina, rugi ya tambal dengan utang, konsumen minta turun harga beli kapas telinga, agak bodoh tinggal angkat staf ahli," cuitnya.
Oleh: Angga Reksa, Warganet