FPI, Ormas Dan Warga Bedah Rumah Keluarga Kristen Di Tarik, Sidoarjo


Selasa, 8 September 2020

Faktakini.net, Jakarta - Tersebutlah seorang pria bernama Pak Adi berumur 53 tahun, kondisi fisik beliau mengalami cacat kaki, karena tertabrak saat menyeberangkan orang sekitar 15 tahun yang lalu. Profesinya sebagai pelaku jasa penyebarangan jalan (polisi cepek) di pertigaan Tarik, Jalan raya lintas Krian-Malang melalui Cangar.

Sebagai seorang polisi cepek pendapatannya tak menentu, dengan kisaran 20 ribu sampai 60 ribu. Ia tinggal bertiga dengan Istri, seorang Ibu rumah tangga kadangkala berpropesi sebagai buruh cuci panggilan dan seorang anak perempuan berusia 18 tahun yang baru lulus SMA.

Anak pertamanya telah berumah tangga dan tinggal di Kediri. Pak Adi sekeluarga tinggal di Desa Kalimati, Kecamatan Tarik Sidoarjo, RT 03 RW 1.

Saat Pak Adi sedang bertugas diluar rumah terjadilah peristiwa di luar dugaan. Saat itu Istri dan anak perempuannya sedang pergi ke Kediri menengok Orang Tua sang Ibu. Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih rumah Pak Adi terbakar. Peristiwa itu disebabkan arus pendek (korsleting) listrik. Peristiwa itu terjadi pada tanggal 3 Agustus 2020. 

Saat kejadian warga sekitar rumah Pak Adi tak dapat berbuat banyak, karena yang terbakar pertama adalah bagian atap rumah. Lebih dari 1 jam kemudian mobil pemadam kebakaran baru tiba di lokasi. Atap rumah dan seluruh perabot rumah tangga tak ada yang bisa diselamatan, juga termasuk pakaian.

Setelah hampir 2 minggu terjadinya peristiwa kebakaran rumah tersebut, belum juga ada perbaikan atau renovasi kembali. Maka Tim FPI Sidoarjo dan DPW FPI Surabaya segera mendatangi Ketua Rukun Tetangga setempat, untuk menanyakan perihal renovasi kembali rumah Pak Adi.

Namun jawaban yang diterima dari Ketua RT setempat adalah masih menunggu uluran tangan dan bantuan dari siapa saja.

Hingga saat ini tidak ada bantuan yang datang kecuali dari tetangga sekitar yang memberikan bantuan melalui kotak kardus yang disediakan oleh Pemuda Karang Taruna di Rukun Tetangga tersebut.

Saat ini Keluarga Pak Adi tinggal di bekas rumah kebakaran miliknya, karena dindingnya masih utuh dan kokoh namun atap dan seluruh isi rumah terbakar habis.

Informasi awal peristiwa kebakaran rumah Pak Adi diperoleh melalui sosial media (sosmed) dan kebetulan salah satu Anggota FPI sedang bekerja di daerah sekitar lokasi kejadian.

Selanjutnya Tim DPW FPI SIdoarjo, DPW FPI Surabaya serta DPW FPI Mojokerto melalui HILMI (Hilal Merah Indonesia) mengadakan penggalangan dana. Tak lama kemudian pun Alhamdulillah bantuan dana berupa uang dan material mulai berdatangan. Bantuan berupa seluruh material untuk pembangunan kembali rumah tersebut beserta tim pekerjanya yang terdiri dari anggota FPI. Hal tersebut disetujui dan diminta oleh pihak Rukun Tetangga setempat.

Selanjutnya setelah bantuan berupa dana dan bahan material terkumpul. Akan dilanjutkan dengan langkah berikutnya berupa pengerjaan fisik bangunan.

Diperkirakan seluruh proses renovasi rumah tersebut akan memakan waktu selama kurang lebih 3 minggu. Ukuran rumah Pak Adi yang terbakar lebar 6 meter dan panjang 10,5 meter.

Tim yang terlibat dalam proses pelaksanaan renovasi rumah tersebut terdiri dari antara lain: Tim Tukang berjumlah 2 orang; Tim asisten berjumlah 2 orang serta dibantu oleh Tim serabutan (tidak terhitung) karena terdiri dari para relawan, baik pemuda Kartar maupun warga sekitar.

Alhamdulillah berkat upaya yang gigih dari semua yang terlibat diperoleh sumbangan dan donasi dari berbagai pihak antara lain dari Kelurahan setempat diperoleh sumbangan berupa 2800 genting dan 40 wuwungan; 2 kusen pintu; 3 ventilasi serta asbes.

Kemudian dari MWC NU Tarik Kabupaten Sidoarjo berupa uang sejumlah 1.000.000 rupiah. Kemudian berikutnya dari warga sekitar dan Kartar diperoleh bantuan berupa almari baju; 2 set tempat tidur; serta sejumlah uang sebesar 5.900.000 rupiah. Selanjutnya dari Jemaah Gereja Bethany Krian Jalan Ki Hajar Dewantara No.1 diperoleh sumbangan berupa uang sejumlah 6.630.000 rupiah.

Warga sekitar sangat antusias bahkan di dalam proses pelaksanaan renovasi setiap harinya selalu ada warga yang ikut membantu bersama kami. Hingga warga menawarkan rumahnya untuk ditempati Laskar yang berasal dari tempat yang jauh, yang termasuk Tim pekerja dalam renovasi kembali rumah Pak Adi. Alhamdulillah selama proses renovasi berjalan tidak terdapat kendala. Bahkan Pemuda Karang Taruna serta warga sekitar terus membantu pelaksanaan pengerjaan renovasi.

Proses pelaksanaan renovasi dipimpin oleh Ketua Rukun Tetangga setempak yang ditunjuk oleh Tim gabungan Front Pembela Islam sebagai Ketua Pelaksana. Akhirul kalam Keluarga Pak Adi serta staf Rukun Tetangga setempat sangat bersyukur atas bantuan tersebut serta mengucapkan ribuan terima kasih.

Sumber: Ketua DPW FPI Sidoarjo Ustad Abu Abror, HILMI - FPI