Ilham Putra DN Aidit Gembong PKI: Ancaman Bangsa Ini Adalah Radikalisme, Bukan Neo PKI
Jum'at, 25 September 2020
Faktakini.net, Jakarta - Bila ada pihak-pihak yang selalu membela PKI dan menuding umat Islam sebagai sumber masalah, bisa jadi orang itu hanya mengutip pernyataan tokoh PKI atau bahkan memang antek dan simpatisan PKI.
Sebagaimana diketahui, PKI sudah berkali-kali berkhianat terhadap NKRI dengan melakukan pemberontakan terutama pada tahun 1948 dan 1965. Bangsa ini menyepelekan PKI dan membiarkan nya tumbuh kembali pasca 1948, sehingga akhirnya berupaya melakukan kudeta lagi pada tahun 1965.
Tak sampai disitu, sudah tak terhitung pula jutaan rakyat Indonesia khususnya para Kyai dan umat Islam yang tewas dibantai oleh PKI. Karena itu bahaya laten PKI wajib terus diwaspadai oleh seluruh rakyat Indonesia.
Namun putra tokoh PKI DN Aidit, yaitu Ilham Aidit mengklaim PKI bukan ancaman untuk bangsa ini, tetapi yang menjadi ancaman adalah intoleransi, radikalisme dan terorisme.
“Kekisruhan yang selama ini muncul juga bukan karena ada Neo PKI, tapi lebih ke intoleran, radikalisme, dan sebagainya,” klaim Ilham, hari Kamis (24/9/2020) dikutip dari suara.com.
Sebagaimana kita ketahui istilah Radikalisme di Indonesia kini kerap dituduhkan kepada gerakan Islam.
Ilham Aidit juga mengklaim paham komunisme sendiri kekinian menurutnya tidak lagi mempunyai ruang di dunia. Meski, masih ada beberapa negara di Eropa yang menganut paham tersebut.
“Berbeda di tahun 50an, 60an dimana sepertiga dunia itu menganut komunisme, paham itu. Berbeda sekali, nggak ada ruang,” ujarnya.
Ilham Aidit juga menuding bahwa Indonesia merupakan negara yang paling khawatir akan adanya partai komunis. Berbeda dengan negara-negara lain yang tidak begitu takut atau khawatir lantaran mereka meyakini bahwa partai komunis kekinian tidak lagi laku atau memiliki tempat.
"Tetapi di Indonesia, begitu ada niatan, begitu mereka mulai berkumpul untuk membuat partai (komunis) udah pasti lumat itu,” katanya menambahkan.
Sumber: suara.com