Istilah PSBB Total Bisa Jatuhkan Anies, Ternyata Ini Sumbernya




Jum'at, 18 September 2020

Faktakini.net

Istilah PSBB Total Bisa Jatuhkan Anies, Ternyata Ini Sumbernya

Beberapa hari terakhir, ramai perbincangan mengenai PSBB Total yang membuat geger warga Jakarta dan sekitarnya. Pro kontra mencuat di media mengingat kebijakan yang sudah diterapkan sejak Senin (14/9/2020) kemarin.

Menanggapi hal itu, jurnalis Idn Times, Uni Lubis mengklarifikasi kelahpahaman yang sudah terlanjur terjadi. Dalam klarifikasinya, Uni menyebut diminta oleh Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo untuk meluruskan hal tersebut.

“Tolong Mbak Uni, diklarifikasikan ke publik, Gubernur Anies tidak pernah gunakan istilah PSBB Total,” ujar Uni menirukan Doni seperti dilansir Idntimes.com, Senin (14/9/2020).

Uni, satu-satunya wartawan yang berbicara langsung dengan Doni mengaku menonton secara penuh dua jumpa pers Anies Baswedan pada hari Rabu (9/9/2020) yang mengumumkan keputusan menarik rem darurat dengan menerapkan PSBB -Pembatasan Sosial Berskala Besar - seperti di awal pandemik, juga video konferensi pers dengan tema yang sama, pada hari Minggu (13/9/2020).

“Tidak ada penggunaan istilah PSBB Total,” tuturnya.

Uni menyebut bahwa kata PSBB Total dimulai dari media dan disebar oleh media. Lebih lanjut, Uni mengatakan ada yang memulai menggunakan istilah itu berdasarkan persepsi dan konklusi, lantas judul dan istilah itu menulari media lain. Termasuk IDN Times. 

Uni mengaku hal ini merupakan kelemahan media di era digital, yang memperhitungkan algoritma dalam distribusi konten lewat platform, sehingga mudah terjebak untuk menggunakan istilah yang belum tentu tepat dan akurat, tetapi sudah terlanjur viral.

“Saya minta maaf kepada publik, atas penggunaan istilah yang tidak akurat itu di IDN Times,” pungkasnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ismail Fahmi melalui akun twitternya @ismailfahmi. Ia meluruskan kesalahpahaman yang sudah terjadi di masyarakat. Dengan rinci, Ismail meruntut dari mulai awal kejadian, hingga akhirnya menjadi ramai diperbincangkan.

Menurut analisis Ismail, Keyword "PSBB Total" diketahui muncul pada tanggal 9 September 2020. Dengan sumber data dari Berita Online maupun Twitter.

Artikel pertama yang tercatat oleh Drone Emprit dimuat oleh @CNNIndonesia pada pukul 19:58 yang judulnya mengandung istilah "PSBB Total".

“Diikuti oleh @cnbcindonesia (20:06), @CNNIndonesia lagi, dan hampir semua media lain. Semua pakai istilah ini,” cuitnya, Senin (14/9/2020).

Dalam artikerlnya, lanjut Ismail akun @CNNIndonesia ini menggunakan istilah PSBB Total dalam judulnya. Namun tidak ditemukan satu pun dalam body berita pernyataan baik langsung maupun tidak langsung yang menggunakan istilah tersebut.

“Lalu diikuti oleh @cnbcindonesia, Sinar Harapan yang menggunakan istilah "PSBB Total" juga dalam judulnya,” ungkapnya.

Pertanggal 9 September 2020, terdapat seratus lebih artikel yang judulnya mengandung istilah "PSBB Total" oleh berbagai media online.

Menurut Ismail, situs paling banyak menulis adalah berita dengan judul PSBB Total di antaranya: @cnbcindonesia, @CNNIndonesia, @republikaonline, @detikcom, @antaranews, @WartaEkonomi, dll.

Padahal, dalam pernyataannya, Anies tidak pernah sama sekali menyebut ataupun mengucap PSBB Total. Yang diucap Anies ialah,"Kita akan menarik rem darurat kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan berskala besar: seperti masa awal pandemi. Bukan PSBB transisi, tapi PSBB sebagai mana masa dulu. Ini rem darurat yang kita tarik,”.

Oleh: Radian Burcu, Netizen