PA 212: Sertifikasi Da'i Tidak Penting, Banyak Mudharat, Memecah Belah Ulama Dan Umat



Rabu, 9 September 2020

Faktakini.net, Jakarta - Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, KH Slamet Maarif, mengatakan bahwa program sertifikasi penceramah di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Agama dianggap tidak penting dan banyak mudharatnya.

Tak hanya itu, sertifikasi juga dapat menimbulkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat dan mengganggu keharmonisan.

"Enggak perlu dan enggak urgen itu program, banyak mudaratnya dari pada manfaatnya. Ini bisa memecah-belah ulama dan umat nantinya," kata KH Slamet Ma'arif kepada VIVA di Jakarta, Rabu, 9 September 2020.

Karena itu, ia dengan tegas menolak program sertifikasi dai yang dilakukan oleh Kemenag, karena tidak ada konsultasi juga dengan para anggota Komisi 8 Dewan Perwakilan Rakyat.

"Kami menolak keras program ini. Prosedur pun kelihatan dilanggar karena tidak ada konsultasi dan persetujuan DPR," katanya.

Kyai Slamet pun mempertanyakan kepada Kemenag untuk anggaran sertifkasi dai itu, di tengah kondisi negara yang sedang menghadapi wabah COVID-19 ini.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), ormas-ormas Islam dan umat Islam juga telah menolak keras program penceramah bersertifikat yang digulirkan Kementerian Agama (Kemenag).

Sumber: viva.co.id