Tak Hanya Janji, Pemprov DKI Luncurkan Transportasi Terintegrasi Mikro Trans


Kamis, 10 September 2020

Faktakini.net

Tak Hanya Janji, Pemprov DKI Luncurkan Transportasi Terintegrasi Mikro Trans

Mimpi penerapan satu tarif perjalanan untuk berbagai macam angkutan dalam Jak Lingko atau yang dahulu bernama OK-Otrip, kini telah tertuang dalam perjanjian kerja sama oleh PT MRT Jakarta, PT Transportasi Jakarta, PT LRT Jakarta (Jakpro Group), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).

Pemprov DKI, melalui PT Transjakarta meluncurkan All New Purwarupa Mikrotrans sebagai armada baru Jak Lingko yang diklaim lebih luas dan dilengkapi fasilitas canggih guna memberikan kenyamanan bagi penumpang.

The All New Mikrotrans diuji coba dengan kode rute JAK 10 yang melayani Tanah Abang – Kota dengan total 78 titik pemberhentian. Pada tahap ujicoba, Transjakarta mengoperasikan 1 unit prototype.

“The All New Mikrotrans yang akan diuji coba selama 6 bulan mulai 4 September 2020 hingga Maret 2021,” tutur Anies, Sabtu (5/9).

Unit The All New Mikrotrans ini dirancang lebih nyaman karena dilengkapi dengan air conditioner (AC) depan belakang, pintu sliding otomatis, buka dan tutup pintu dari pramudi, televisi, kursi berbahan busa, CCTV 4 kamera plus DVR, running text, OBU, APAR, sabuk keselamatan dan palu pemecah kaca.

Keunggulan lainnya yaitu dirancang lebih lega karena memiliki kapasitas yang lebih banyak yakni 15 orang pelanggan saat kondisi normal. Selama pandemi dioperasikan dengan kapasitas sebesar 50 persen dari kapasitas normal atau maksimal 7 orang pelanggan.

Sebelumnya, konsep integrasi tiket dan tarif, apalagi satu harga berdasarkan jarak, tampak mustahil dibuat, karena berbagai moda transportasi memiliki pengelola tersendiri. Belum lagi transportasi milik BUMN seperti kereta api jarak jauh, maupun KRL commuter line.

Bagi Anies, diluncurkannya All New Purwarupa Mikrotrans sebagai armada baru Jak Lingko ini dianggap sebagai ikhtiar keadilan sosial, kesejahteraan rakyat, dan kenyamanan untuk masyarakat pengguna transportasi publik.

"Keadilan sosial untuk Jakarta itu apa? Ini terasa sekali. Penduduk Jakarta biaya hidupnya cukup tinggi dan salah satu komponen besarnya adalah biaya transportasi. Ketika biaya transportasi bisa turun sampai 8 persen dari pengeluaran, masyarakat bisa hemat lebih banyak, maka kemandiriannya lebih tinggi," paparnya.

Oleh Rudi A Rijanto, Warganet