Tolak Sertifikasi Da'i, Sekum FPI: Penggagas Program Ini Diduga Anti Agama Dan Anti Ketuhanan YME




Jum'at, 11 September 2020

Faktakini.net, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI), ormas-ormas Islam dan umat Islam menolak keras program penceramah bersertifikat yang digulirkan Kementerian Agama (Kemenag).

Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Haji Munarman menilai rencana dari Kementerian Agama (Kemenag) untuk melakukan sertifikasi dan standarisasi penceramah sebagai tindakan keliru. Munarman pun curiga, kebijakan itu sengaja dimunculkan oleh pihak yang selama ini menentang agama.

"Patut dicari penggagas dan inisiator kebijakan sertifikasi penceramah itu. Patut diduga kuat kebijakan ini berasal dari orang antiagama dan anti-Ketuhanan Yang Maha Esa,” tegas Munarman, Kamis (10/9). Baca Juga: Hal Buruk ini Bisa Terjadi jika Pemerintah Mengeluarkan Sertifikasi Ulama Munarman menegaskan, penceramah itu bukanlah sebuah profesi. "Pemerintah sepertinya punya agenda terselubung melalui kebijakan ini,” tambah dia.

Menurutnya, kebijakan pemerintah itu mirip saat zaman penjajahan Belanda dulu yang mendata orang pergi ibadah haji. “Dulu dilakukan karantina dengan alasan pelayanan, tetapi tujuannya adalah untuk memata-matai dan mendata umat Islam yang melakukan perlawanan terhadap penjajah,” lanjut Munarman. Baca Juga: 5 Berita Terpopuler: Pesan untuk Uni Puan Maharani, Jakarta sudah Darurat, Covid-19 Datang Lebih Ganas Menurut dia, kebijakan itu sama saja dengan membatasi ruang gerak para ulama dan memata-matai serta menakuti apabila tidak punya sertifikat akan dilabel sebagai penceramah liar. "Umat islam ini tidak bodoh lagi. Jangan membuat kebijakan yang memiliki agenda terselubung untuk politik kontrol-mengontrol,” tandas Munarman.

https://m.jpnn.com/news/curiga-kebijakan-sertifikasi-penceramah-munarman-fpi-umat-islam-tidak-bodoh-lagi