(Video) Viral Peserta MTQ Dipaksa Buka Cadar, Jika Menolak Maka Di-Diskualifikasi
Selasa, 8 September 2020
Faktakini.net
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=132914725181680&id=112260760580410
*SEORANG MUSLIMAH BERCADAR LEBIH MEMILIH PERATURAN ALLAH, DARIPADA PERATURAN PAK USTADZ.*
Menurut caption yang bertebaran di media sosial Kejadian ini terjadi di tebing tinggi sumut, acara MTQ tingkat provinsi
Dimana seorang muslimah dengan nomer peserta NPP 2830 dipanggil untuk menaiki pentas yang telah disediakan, guna mengikuti musabaqoh tilawatul qur'an.
Seorang wanita anggun dengan penampilan berwibawa muncul menaiki pentas, beliau menggunakan cadar/niqob sesuai dengan yang telah diajarkan oleh para imam empat Madzhab yang mana penghulunya adalah baginda Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Namun tiba-tiba presenter atau pembawa acara meminta kepadanya untuk melepaskan cadar, mohon lepaskan cadar, "kata pak Ustadz".
Wanita muslimah yang mulia tersebut nampak sedikit terkejut atas permintaan yang tak terduga oleh pak ustadz, pada awalnya ia ragu, namun kemudian beliau memjawab untuk tidak melepaskan hijabnya. Maaf pak ustadz saya tidak dapat melepaskan nya. "Jawab muslimah tersebut"
Rupanya pak ustadz masih penasaran, dan dengan suara agak membentak meminta wanita muslimah tersebut, untuk melepaskan cadarnya dengan alasan peraturan, disertai dengan ancaman didiskualifikasi atau larangan turut bertanding karena dianggap melanggar peraturan pertandingan.
Hmmm, disini Jaka Tengkar mulai berfikir, dianggap melanggar peraturan, peraturan dari mana ya? Dan peraturan macam apa ini ya?
Seharusnya pak ustadz ini menghormati atas keyakinan dan komitmen dari seorang muslimah tersebut,
Karena bagaimanapun beliau menjaga muru'ah, menjaga kehormatan nya, bukankah demikian yang diajarkan oleh Imam empat madzhab?
Pantang menjadikan wajahnya sebagai tontonan dan plototan di depan mata ratusan atau bahkan ribuan mata lelaki yang bukan mahramnya.
Malah pak ustadz ini mengancam-ngancam, dengan nada yang tidak simpatik, dan tidak patut ditiru, tentu ini namanya diskriminasi, Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik kepercayaan, keyakinan dan komitmen yang ia pegang,
Sungguh tindakan yang naif dan sangat disayangkan, dari seorang yang dipanggil sebagai pak ustadz yang sejatinya tau konsep hukum-hukum cadar serta konsekwensinya, namun memaksa untuk melepaskan cadar dari seorang muslimah yang berpegang teguh dan berkeyakinan bahwa cadar itu wajib.
Patut dibanggakan wanita muslimah yang afifah tersebut, beliau lebih memilih tidak mengikuti pertandingan MTQ daripada harus melepaskan cadarnya, dan menuruti keinginan pak ustadz yang entah pak ustadz siapa itu? :
Sungguh apabila kita telisik dan cari hukum-hakamnya Dalam pandangan empat Madzhab cadar itu berhukum wajib, kendati demikian ada beberapa Ulama muta'akhirin yang tidak mempermasalahkan wajah dan kedua telapak tangan wanita.
Namun tidak seharusnya kita mengingkari yang mewajibkan nya terlebih mendiskriminasikan orang yang masih berpegang teguh dan meyakini pada yang mewajibkan cadar/niqob tersebut.
Disini jaka melampirkan apa perkataan Imam Nawawi dalam kitab "Al-minhaj nya"
ونص النووي في "المنهاج" على حُرمة كشف وجه المرأة وكفَّيها، وإن انتفتِ الفتنة، وأمنت الشهوة؛ وهو قول الإصطخري، والطبري، وبه قطع الشيخ أبو إسحاق الشيرازي والروياني وغيرهم.
قال السيوطي: هذه آية الحجاب في حقِّ سائر المسلمات؛ ففيها وجوب ستر الرأس والوجه عليهن.
وراجع أيضًا ما نقله من كلام الحافظ ابن حجر، وأبي حامد الغزالي؛ فإنَّهما من كبار علماء الشافعية.
Al-imam Nawawi Rahimahullah menyatakan dalam kitab "Al-minhaj" bahwa haram membuka wajah perempuan dan kedua telapak tangan nya, meskipun tidak ada unsur fitnah dan aman dari syahwat, dan ini pandangan Imam Al-isthokhari, Imam At-thabari, termasuk pandangan As-syeikh abu ishak as-syairazi, IMam Ar-rawyani dll,
Berkata Al-imam As-sayuthi rahimahullahu ta'ala, ayat hijab ini adalah wajib terhadap seluruh wanita muslimah, didalam ayat tersebut terdapat pertintah untuk menutupi kepala dan wajah terhadap mereka.
Periksa juga apa yang telah dinukilkan dari pandangan Al-imam Ibn hajar dan imam abu hamid Al-ghazali, mereka berdua ini adalah Ulama' terkemuka dalam madzhab Syafi'i.
Jaka tengkar hanya mengeluh atas tindakan pak ustadz itu dan acungkan jempol setingi-tingginya kepada Muslimah yang afifah tersebut.
#jaka tengkar, pendekar tanpa Ilmu kanuragan.
Klik video: