Anies Lakukan Hal Ini untuk Antisipasi Banjir Jakarta
Rabu, 21 Oktober 2020
Faktakini.net
Anies Lakukan Hal Ini untuk Antisipasi Banjir Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah antisipasi untuk menghadapi banjir saat musim hujan tiba. Salah satunya yakni menyediakan sejumlah pompa-pompa air di sejumlah titik.
"Menurut prediksi BMKG musim penghujan akan berlangsung mulai akhir Oktober. Jakarta terus bersiap dengan berbagai upaya (menyediakan) 487 unit pompa stasioner yang tersebar di 178 lokasi," kata Anies melalui akun Insta-gram @Aniesbaswesdan pada Sabtu (17/10/2020).
Melalui postingannya, Anies menjelaskan beberapa langkah antisipasi, salah satunya penyediaan pompa. Ada 487 unit pompa stasioner yang disiagakan pemprov di 178 lokasi di Jakarta. Kemudian ada penambahan 10 unit pompa mobile, dengan total 160 unit yang siaga. Pompa mobile ini memiliki kapasitas hingga 400 liter per detik.
Pompa mobile diprioritaskan untuk lokasi rawan genangan, seperti Kali Betik, Muara Angke, dan Teluk Gong.
Lebih lanjut, Pemprov DKI juga kini menyiagakan pompa apung sebanyak 65 unit yang. Pompa apung memiliki kemampuan daya sedot hingga 50 liter per detik.
“Pompa apung ini diperuntukkan untuk menyedot air di pemukiman, yang tak bisa dimasuki pompa mobile,” terangnya.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menggencarkan program grebek lumpur dengan pengerukan masif di sungai, waduk, situ, dan embung. Saat ini gerebek lumpur sudah dilakukan di berbagai waduk dan situ yang ada di wilayah DKI.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dapat menginformasikan kepada masyarakat terkait adanya potensi banjir selambat-lambatnya sehari sebelumnya.
Hal tersebut berdasarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah dibantu oleh Dinas Sumber Daya Air dan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik menyusun sistem deteksi dan peringatan dini kejadian banjir yang dapat dimonitor secara daring serta dapat memprediksi dan mengumumkan potensi kejadian banjir selambat-lambatnya sehari sebelum kejadian," kata Anies berdasarkan Ingub yang dikutip Liputan6.com, Rabu (23/9/2020).