Buzzer PKI Fitnah Soeharto Soal Freeport, Ternyata UU PMA Ditandatangani Oleh Soekarno
Rabu, 7 Oktober 2020
Faktakini.net, Jakarta - Dalam peristiwa G 30 S/PKI, tentu tidak ada orang yang paling dibenci oleh PKI, selain Soeharto. Karena Jendral pemberani yang satu inilah yang menumpas habis PKI sampai ke akar-akarnya saat itu. Maka itu PKI mati-matian berupaya memfitnah Soeharto. Bahkan mereka tuding Soeharto adalah dalang G 30 S/PKI.
Tak hanya itu, mereka juga terus menuding Soeharto dalam berbagai hal, termasuk soal UU PMA yang mengawali masuknya para investor asing ke Indonesia. Padahal UU Penanaman Modal Asing (PMA) ditandatangani oleh Soekarno, dan itu pun sudah diawali oleh beberapa UU PMA sebelumnya.
Masuknya Freeport di Indonesia memang diawali oleh keluarnya UU PMA No 1 tahun 1967, yang ditetapkan dan mulai berlaku tgl 10 Januari 1967. Artinya UU PMA tsb ditetapkan dan mulai berlaku diakhir jabatan Ir. Soekarno sbg Presiden RI.
Pak Harto dilantik sbg Pejabat Presiden pada tgl 12 Maret 1967 s/d 27 Maret 1968. Dan Kontrak Karya Freeport ditandatangani tgl 7 April 1967.
UU PMA No 1 tahun 1967 tertanggal 10 Januari 1967 tsb, adalah kelanjutan dari beberapa UU PMA sblmnya.
Berawal dari Kabinet Ali Sastroamidjojo I (1952-1953), Penanaman Modal Asing (PMA) mulai dibahas dan dipersiapkan peraturan perundang-undangannya.
Pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II tahun 1953, pemerintah mengajukan RUU PMA, namun tidak mendapat persetujuan dari Parlemen.
Tahun 1958, terbitlah UU No 78 tahun 1958 tentang PMA. Tahun 1965, UU No 78 tahun 1958 dicabut dengan keluarnya UU No 16 tahun 1965.
Tahun 1966, MPRS mengeluarkan ketetapan yaitu TAP MPRS No XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaharuan Landasan Ekonomi Keuangan dan Pembangunan. TAP MPRS inilah yang menjadi landasan terbitnya UU PMA No 1 tahun 1967, yang menjadi dasar masuknya Modal Asing ke Indonesia yang diawali ditandatangani nya Kontrak Karya Freeport tgl 7 April 1967.
Itulah sejarah Penanaman Modal Asing di Indonesia, dan sangat lucu jika semuanya ditimpakan ke Pak Harto. Pahami sejarah jangan sepotong-potong, biar gak gagal paham.
Dan masih terkait Freeport, banyak kalangan menyebut jangan lupakan bagaimana awal masuknya Papua menjadi Provinsi di Indonesia yang direbut dengan darah melalui perang versus Belanda, serta diplomasi yang kuat termasuk dari Amerika Serikat sehingga akhirnya Belanda menyerah, lalu diadakan referendum di Papua yang hasilnya rakyat Papua memutuskan bergabung ke Indonesia.
Indonesia jelas butuh kekuatan dukungan dari negara besar seperti Amerika untuk makin memperkuat eksistensi Papua sebagai bagian tak terpisahkan dari Republik Indonesia, maka itu masuknya Freeport dinilai sebagai jaminan AS di Papua, dan AS pun tak lagi mengusik kedaulatan Indonesia di Papua.
Keberadaan Freeport yang berentitas AS di Papua, menjamin keutuhan NKRI. Tidak ada kekuatan asing yang berani usik Papua sebagai bagian integral NKRI.
AS bantu revitalisasi alutsista TNI yang berguna dalam operasi penumpasan PKI, juga laporan intelejen dari CIA yang memuat daftar nama-nama kader PKI.
Karena kemiskinan/kebodohan adalah faktor utama tumbuh suburnya komunisme Rezim ORBA diberi pendampingan konsep dan program pembangunan oleh AS.