Ketika Prancis Membuat Drama Komedi Rasul dan Sikap Tegas Abdul Hamid II




Selasa, 27 Oktober 2020

Faktakini.net

Ketika Prancis Membuat Drama Komedi Rasul dan Sikap Tegas Abdul Hamid II

Pada akhir 1800-an, Sultan Abdülhamid II —pemimpin kuat terakhir Utsmani— mengetahui bahwa ada drama komedi tentang kehidupan Nabi Muhammad ﷺ yang dipertunjukkan di sebuah teater di Paris, Prancis. Seorang seniman bernama Marquis de Bouine yang merupakan salah satu anggota The Académie Française yang memiliki ide tersebut. Ia sudah menyiapkan siapa pemeran lucu yang akan berperan sebagai Nabi Muhammad.

Sebagai pemimpin dari negara muslim terbesar saat itu, bagi beliau ini adalah penghinaan yang tak tertahankan terhadap Islam yang ingin diakhiri oleh Sultan Abdülhamid II. Beliau menulis surat ultimatum kepada pemerintah Prancis, memberi tahu pada mereka bahwa beliau ingin pertunjukan drama itu diberhentikan segera sebelum memicu kemarahan Umat Islam.

Setelah menerima surat ultimatum dan membahas masalah tersebut, pemerintah Prancis tidak hanya mengakhiri drama tersebut, mereka bahkan juga mengasingkan banyak aktor drama tersebut ke Inggris untuk menenangkan hati Sultan.

Setelah beberapa waktu, Sultan mengetahui bahwa drama penghinaan yang sama akan mulai dimainkan di London. Sultan Abdülhamid II menanggapi berita ini dan menulis surat kepada pemerintah Inggris dengan ultimatum serupa, dan memberi tahu mereka bahwa pertunjukan itu baru-baru ini dilarang di Prancis.  Pemerintah Inggris menanggapi surat Sultan dengan menyatakan "Ini bukan Prancis.  Kami memiliki kebebasan di perbatasan kami."

Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin