Kritik Jokowi, FPI: Ironis, Mau Cegah Kerumunan Di Tengah Pandemi Tapi Lanjutkan Pilkada Serentak
Sabtu, 3 Oktober 2019
Faktakini.net, Jakarta - Wabah virus Covid-19 alias Corona yang berasal dari Wuhan, Cina terus meluas ke berbagai negara termasuk Indonesia.
Dan berbeda dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang relatif berhasil dalam mengatasi wabah virus Corona, di Indonesia jumlah kasus warga yang terkena kasus ini masih saja tinggi, sehingga kemampuan Jokowi dalam mengatasi pandemi ini dipertanyakan.
Front Pembela Islam (FPI) menyoroti ragam masalah yang di era Presiden Joko Widodo menjabat, salah satunya keputusan tetap melanjutkan Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19 yang belum berhasil dikendalikan.
Sekretaris Umum FPI Haji Munarman secara tegas menyatakan langkah tersebut ironis. Di satu sisi, pemerintah tidak ingin ada kumpulan massa karena berpotensi terjadi penularan virus corona. Di sisi yang lain, pemerintah justru melanjutkan pilkada yang berpotensi menimbulkan kerumunan massa.
"Di tengah upaya keras tenaga medis dan paramedis untuk menanggulangi pandemi covid, ternyata aktivitas dalam proses pilkada 2020 justru menunjukkan tindakan tindakan yang berlawanan dengan upaya upaya pencegahan tersebut," kata Ustadz Munarman lewat pesan singkat, Sabtu (3/10/2020).
Ustadz Munarman juga meminta agar pemerintah berpikir ulang sebelum menggunakan vaksin virus corona Sinovac buatan China. Menurutnya, pembuatan vaksin tersebut masih belum jelas telah melalui proses yang halal atau haram.
Dia menilai lebih baik pemerintah Indonesia memprioritaskan penggunaan vaksin buatan dalam negeri karena lebih sesuai dengan jenis virus yang mewabah di Indonesia.
Foto: Ustadz Munarman
Sumber: cnnindonesia.com