Pernyataan FPI Aceh Terkait Penusukan Ustadz Zaid Maulana Saat Ceramah Maulid
Sabtu, 31 Oktober 2020
Faktakini.net, Jakarta - Pernyataan FPI Aceh Terkait Penusukan Terhadap Ulama Saat Ceramah Maulid Di Aceh
Kami mewakili pimpinan Pesantren dan juga atas nama FPI sangat menyesalkan inseden berdarah yang dilakukan oleh orang anti ulama dan anti agama (komunis) mulai merambah Aceh, upaya pembunuhan terhadap penceramah / ust sering terjadi diluar Aceh kini sudah mulai terjadi di Aceh maka ini sangat memalukan Aceh, karena Aceh serambi Makkah dan daerah yang diberlakukan syariat Islam kaffah maka insiden seperti ini tak pantas terjadi di Aceh.
Oleh karena itu kami serukan kepada semua ormas Islam dan semua santri seluruh Aceh untuk meningkatkan kewaspadaan, serta meningkatkan pengawalan terhadap ulama dan ust dan tgk..! Upaya pembunuhan terhadap ust atau penceramah lagi ngetren di Indonesia dan yang aneh tidak ada upaya dari aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas sampai keakar akarnya serta memberi hukum yang berat bagi pelaku, kami heran seandainya penyerangan atau pembunuhan terjadi terhadap warga asing atau non moslim maka pasti di usut tuntas dan pelakunya langsung difonis teroris dan akan dikenakan pasal terorisme tak akan ada ampunan.
Tetapi jauh sekali perbedaan jika pembunuhan , penusukan atau teror lain nya terhadap ummat Islam atau tokoh Islam / ulama dengan mudah pelaku difonis gila ini yang tak habis pikir apa yang sedang terjadi di negri ini ..? apakah negri ini tak ada perlindungan lagi bagi tokoh Islam dan pribumi..? Apakah negri ini cuma milik kelompok dan hukum suka suka ..?
Maka kami himbau kepada seluruh santri antuk bangkit jika aparat yang digaji dg uang rakyat tidak lagi melayani rakyat, maka kita harus tampa kenal lelah menjaga ulama dan tokoh ummat..!
Apa hendak dikata jika yang telah kita percaya tapi menjadi pengkhinat.
Dan juga kami ingatkan kepada aparat untuk jangan pandang bulu dalan memberi pelayanan dan pengamanan, karena anda semua digaji dengan uang rakyat, jangan sampai pilih kasih dalam mengamankan dan juga kami harapkan untuk khasus di kota cane itu yang pertama dan terakhir terjadi di Aceh dan kami desak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas siapa aktor dibelakang layar dan apa motif dari insiden berdarah tersebut.
Jika hal ini dianggab sepele maka jangan salah kan rakyat jika membuka pengadilan jalanan dan menghakimi sesuai dengan kehendak rakyat..!