Ribuan Umat Islam Demo di Solo, Desak Macron Minta Maaf dan Serukan Boikot Produk Prancis
Rabu, 28 Oktober 2020
Faktakini.net, Jakarta - Penghinaan terhadap Islam yang dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron menuai kecaman deras umat Islam di seluruh dunia yang melakukan aksi unjuk rasa mengecam Macron dan menyerukan untuk memboikot Produk Prancis.
Umat Islam di Bangladesh, Turki dan lainnya sudah melakukan aksi demonstrasi dan aksi demonstrasi di Indonesia umat Islam di Solo juga melakukan aksi demonstrasi.
Ribuan umat Islam berkumpul di Gladak, Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Rabu (28/10/2020).
Humas aksi, Endro Sudarsono, mengatakan kegiatan tersebut merupakan respons umat Islam di Solo terhadap penerbitan ulang karikatur Nabi Muhammad SAW oleh majalah Charlie Hebdo. Menurutnya, sikap Macron itu sebagai bentuk anti-Islam.
"Ini merupakan sikap Islamophobia. Kami minta pemerintah tegas untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Prancis," kata Endro di sela-sela aksi.
Mereka meminta Macron untuk meminta maaf kepada seluruh umat Islam. Pernyataan Macron itu dinilai bisa merusak perdamaian dunia.
Baca juga:
Geger Pria Ngamuk Acungkan Gunting ke Peziarah Menara Kudus
"Pernyataan itu bisa merusak perdamaian dunia, maka Presiden Prancis harus meminta maaf," ujarnya.
Sementara itu, Wakapolresta Solo AKBP Deny Heriyanto sempat naik ke atas mobil komando untuk mengingatkan massa mematuhi protokol kesehatan. Sebab terlihat massa tidak menjaga jarak.
"Kami mohon saudara-saudara tetap menjaga protokol kesehatan. Jangan sampai terjadi penularan COVID-19 dalam kegiatan ini," katanya.
Dari pantauan TribunSolo.com di lapangan, mengecam sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW.
Dalam aksi tersebut ada beberapa orator memimpin demonstrasi di mobil komando.
Bahkan banyak di antaranya membawa poster di antaranya bertuliskan 'Ekstradisi Dubes Prancis di Indonesia', Boycot France' dan 'Kita Wajib Murka karena Nabi Dihina'.
Terdengar beberapa tuntutan mereka seperti memboikot produk dari Prancis, mendesek Presiden Joko Widodo melayangkan protes hingga memutus hubungan diplomatik.
Korlap aksi, Endro Sudarsono mengatakan, ada sejumlah hal yang dituntut oleh pendemo.
Pertama adalah meminta Emmanuel Macron meminta maaf pada umat Islam.
Kedua, Presiden Jokowi agar protes keras sebab Indonesia mayoritas muslim.
"Kami melakukan protes keras atas Presiden Perancis yang melakukan pembiaran penerbitan kembali majalah yang memuat karikatur Nabi Muhammad SAW," jelas dia.
Sumber: detik.com, tribunnews.com dan lainnya
Klik video: