Tepis Tudingan Ketua DPRD, FPI Kuningan: Pesantren Itu Bukan Limbah Tetapi Aset Bangsa!



Senin, 5 Oktober 2020

Faktakini.net, Jakarta - Nuzul Rachdy Ketua DPRD Kabupaten Kuningan yang juga merupakan Sekretaris DPC PDIP Kuningan melontarkan ucapan yang kontroversial dalam menyikapi penyebaran wabah Covid-19 yang terjadi di Pondok Pesantren Husnul Khotimah, di Media Sosial/ Youtube saat diwawancara oleh awak media, akhirnya menuai protes warga masyarakat bahkan mereka mendesak Nurul untik mundur dari jabatannya.

 "Jangan sampai Husnul ini hanya membawa limbah, limbah wabah dan limbah segalanya......" , ujar Nurul.

Berikut ini pernyataan dari Ustadz Luqman Maulana Sekretaris DPW FPI Kuningan atas tudingan Nuzul Rachdy yang diterima oleh Redaksi Faktakini.net, Senin (5/10/2020) pukul 08.25 WIB:

*_SEKRETARIS DPC PDIP KUNINGAN KUFUR NI'MAT_*

Terkait Pernyataan Ketua DPRD Kab.Kuningan yang juga sebagai sekretaris DPC PDIP Kuningan terhadap salah satu lembaga yang menjadi sarana Syi'ar dan perjuangan islam di bidang da'wah sangat menggores Hati kalangan Pesantren/Santri,Kami dari FPI sangat menyesalkan juga mengecam pernyataan sekretaris DPC PDI P KUNINGAN yang sangat tidak layak dan pantas di ucapkan,

itu benar - benar merupakan penghinaan, pelecehan, sangat merendahkan, coba kita lihat definisi *LIMBAH* apa itu artinya...???,

Pesantren merupakan aset Bangsa & Negara dan sangat jelas kontribusinya dalam pembangunan Moral,apalagi HK yang merupakan salah satu benteng Aqidah sebagai antisipasi untuk Masyarakat supaya tidak terjerat oleh aliran sesat Ahmadiyah yang tempatnya tidak jauh dari HK,Aliran sesat, paham komunis, kemaksiatan, perjudian, pelacuran, korupsi dan kemaksiatan lainnya yang merugikan Negara jelas yang jelas-jelas merupakan limbah yang nyata,

Harusnya Zul bersyukur ada lembaga disekitar lingkungannya yang dapat menjadi wadah untuk ummat juga masyarakat agar bisa menimba ilmu agama untuk mencapai kesuksesan dunia akhirat.

(LUQMAN MAULANA,Sekretaris DPW FPI KUNINGAN)

Tidak hanya dalam kalangan pesantren tapi juga kalangan mahasiswa juga menyoroti pernyataan Nuzul Rachdy, salah satunya dari FMI (Front Mahasiswa Islam) yang mempertanyakan maksud dari pernyataan ketua dewan yang menurutnya tidak pantas dilontarkan sebagai orang yang berpendidikan apalagi sebagai wakil rakyat.

Ia selaku mahasiswa Islam sangat prihatin dan kecewa atas pernyataan ketua dewan menyatakan bahwa “jangan sampai Husnul ini hanya membawa limbah, limbah wabah dan limbah segalanya”. Itu maksudnya bagaimana? Membawa limbah wabah dan bahkan limbah segalanya?.

“Diksi segalanya itu meliputi semua yang ada, lebih janggalnya lagi beliau menggunakan diksi dengan kata “Hanya” membawa limbah”,” sebut Ketua Umum FMI Kuningan Febriansyah, Ahad (4/10/2020).

Walaupun secara isi pernyataannya itu untuk memutus rantai penyebaran covid. Tapi sebagai tokoh publik, sebagai wakil rakyat orang yang berpendidikan, ia rasa tidak pantas menggunakan diksi seperti itu apa lagi dalam keadaan seperti ini.

“Saran saya supaya tidak terjadi kegaduhan ditengah masyarakat, pak dewan agar meminta maaf dan mengklarifikasi pernyataannya kepada seluruh masyarakat khususnya kepada para alimil ‘Ulama dan para santri yang mungkin mereka lebih tersinggung dengan pernyataan Pak Zul tersebut, terlebih HK itu salah satu ponpes besar di Kuningan,” pungkasnya.

Sumber: Kuninganmass.com dan lainnya