Tuntut Mundur Nuzul Rachdy Si Penuding Pesantren Bawa Limbah, Warga Kepung DPRD Kuningan




Rabu, 7 Oktober 2020

Faktakini.net, Jakarta - Ribuan massa dari berbagai elemen masyarakat Islam maupun nasionalis, betul-betul menggeruduk Gedung DPRD Kuningan, Rabu (07/10/2020). Tiba pukul 09.00, massa mendapat penjagaan ketat aparat.

Meski begitu, atas lobi korlap, massa yang semula hanya diizinkan hanya berkumpul di luar gedung, berhasil masuk di halaman. Dihadapi Badan Kehormatan (BK) DPRD Kuningan, massa tidak henti menyerukan Nuzul Rachdi turun dari kursi Ketua DPRD Kuningan.

Secara bergilir, ketua komponen masyarakat pengunjuk rasa naik ke atas mobil pick up, berorasi. Gedung rakyat pun terasa bergetar. Sebab setiap orasi menghentak. Uneg-uneg mereka atas keprihatinan, sakit hati hingga kecamatan terhadap pernyataan Nuzul Rachdi yang sudah menyudutkan santri, pondok pesantren, keluar lepas.

Diingatkan, bahwa santri adalah warisan Rosululullah SAW. Pondok pesantren harus dijaga. Bahkan harus dihidupkan, dikembangkan sebagai penjaga moral generasi muda kedepan. Jangan malah didiskriditkan sebagai pembawa wabah, limbah, apalagi disebut oleh Ketua DPRD Kuningan sebagai limbah segalanya.

“Sudah sangat menyakiti kami semua. Kami minta Nuzul Rachdi mundur dari ketua DPRD, mundur, mundur,” teriak Sekjen Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI) Kuningan, Ujang Fahrudin, disambut teriakan “mundur” dan Allahu Akbar berpuluh kali oleh ribuan massa. 

Sejak pukul 09.00, gelombang massa terus berdatangan. Saat orasi bergilir dari berbagai elemen masyarakat berlangsung, di halaman Gedung DPRD, suara keras seperti keributan di pintu gerbang utama yang tertutup, terdengar cukup mengejutkan. Bahkan membuat suasana semakin tegang.

Ternyata, banyak massa elemen masyarakat susulan datang bergerombol, tetapi tertahan di gerbang utama. Tidak bisa masuk, karena dilarang oleh aparat. Sudah berusaha lobi, massa di luar gedung tetap tidak diperbolehkan masuk. Tersulut emosi, mereka berusaha masuk paksa. Gerbang utama, sempat hendak di dobrak.

Beruntung, beberapa korlap unjuk rasa di dalam gedung yang mendengar kegaduhan di gerbang utama segera memburu lokasi. Kemudian menenangkan massa di luar gerbang agar menahan diri. Mereka pun melobi aparat agar massa di luar bisa masuk dengan jaminan keamanan.

“Tinggal 1 jam lagi kita selesai, daripada ribut di luar, lebih baik izinkan mereka masuk. Saya jamin mereka aman,” ucap Ketua Perhimpunan Praktisi Hukum Indonesia (PPHI) Kuningan, Toto Suripto,

Lobi itupun berhasil. Massa berbondong-bondong masuk halaman gedung DPRD. Hingga halaman gedung rakyat itupun, banjir massa, yang menginginkan Nuzul Rachdi turun dari jabatannya sebagai ketua DPRD. Bukan hanya itu, mereka ingin Nuzul diproses hukum. 

Foto: Massa di dalam halaman dan luar halaman sempat bersitegang dengan aparat, unjuk rasa Ketua DPRD Kab Kuningan nyaris ricuh, Rabu (7/10/2020)

Sumber: inilahkuningan.com