3 Juta Umat Jemput Kepulangan Habib Rizieq, What happen with Indonesia..?!

 



Rabu, 11 November 2020

Faktakini.net

What happen with Indonesia..?!

Saya gak berhenti² takjub, mendapatkan banyak sekali video dari berbagai WAG, juga nonton liputan langsung dari televisi, betapa fenomenal sekali kejadian ini, baru kali ini terjadi di Indonesia tercinta, seseorang yang datang disambut begitu luar biasa.

Siapa yang mampu menahan arus massa yang terus berdatangan??

Beribu bahkan berjuta maaf kepada pengguna jalan, calon penumpang pesawat yang akan ke bandara sejak dini hari tadi, juga penumpang pesawat yang baru landing di Soetta.

Anda semua terpaksa berjalan kaki berkilo² meter, atau menunggu sampai kedatangan tokoh yang tak boleh disebut namanya.

Mungkin semua restoran dan toko penjual mak-min di bandara sudah kehabisan stock.

Massa yang menyemut terus mengalir, bahkan rela menginap sejak kemarin sore, sungguh kejadian langka, yang baru kali ini saja terjadi.

Bahkan ketika Triawan Munaf mengundang artis K-Pop yang sedang populer di tahun 2017, gak sampai seperti ini.

Media mainstream – baik media TV, media cetak, portal berita online – yang pemiliknya 'sentimen' pada Beliau, pasti tak mau melakukan peliputan. Kalaupun memuat beritanya, cukup kecil saja, tidak dijadikan headline.

Tetapi, media massa yang profesional dan berpegang pada azas jurnalistik, "hukum besi" media pasti berlaku. It's a (very very) GOOD NEWS!!

Mereka akan menerjunkan tim liputan, menaruh beberapa reporter di berbagai titik tempat berkumpulnya massa, menugaskan juru foto dan kameraman handal untuk mengambil gambar dari angle yang paling menarik. 

Saya yakin media massa asing pun akan turun gunung. Jurnalis yang punya instinc jurnalistik, pasti tak mau melewatkan moment ini.

Dunia akan dibuat ternganga : what happen with Indonesia?!

Moment politik sudah lewat, Pilpres sudah 1,5 tahun berlalu, Presiden dan kabinet baru sudah setahunan dilantik.

Semestinya, mereka semua INTROSPEKSI!

Menkopolhukam harusnya MALU!!

Ucapannya "pengikut'nya' GAK BANYAK kok!" sejak kemarin hingga hari ini sudah DIBAYAR KONTAN oleh ummat Islam Indonesia.

Semakin anda nyinyir, semakin anda berupaya mengecilkan beliau, semakin berkebalikan FAKTA-nya menampar muka anda!


Semestinya semua ber-kontemplasi "kenapa sosoknya jadi begitu dirindukan, padahal dia sudah diasingkan 2,5 tahun lamanya?"

Diakui atau tidak, mau dipungkiri sekalipun, sejak setahun belakangan ini, rakyat Indonesia sudah KEHILANGAN PANUTAN, KEHILANGAN KEPERCAYAAN.

Kalau sebelum 13 Juli 2019 masih ada sosok yang diharapkan bisa jadi simbol perlawanan, simbol kritik, simbol oposisi terhadap penguasa yang dianggap tidak adil terhadap ulama Islam, tidak akomodatif terhadap ummat Islam, maka, setelah peristiwa MRT itu LENYAP sudah semua harapan.

Apalagi pasca 20 Oktober 2019, ketika sosok yang diharapkan itu justru resmi melebur, bersatu dan membantu penguasa.

Memang, masih tersisa sebagian loyalisnya – yang beberapa hari terakhir ini sibuk mengarang bebas, mencoba membangun opini bahwa kepulangan ulama besar itu dari Mekkah adalah berkat peran/campur tangan si bapak junjungan mereka, berkelindan dengan pesan tersembunyi lewat undangan Donald Trump ke Amerika beberapa waktu lalu – yang terus berharap 2024 pujaannya akan kebagian jatah dari penguasa.

Entah bagaimana kaum "HALUers" itu menjelaskan argumen karangan bebasnya, ketika hasil Pilpres di USA justru menunjukkan kekalahan Trump.

Mereka pun masih ber-halusinasi bapak junjungannya akan ikut menjemput sang H@bib4næ di bandara Soetta.

Lhaaa... kepengen di-reshuffle apa?!

Kan dia anak buah MMD, mana mungkin berani nekat ikut jemput ke bandara, bisa disikat sama Mpud.

Kurang dari sejam lagi pesawat yang ditumpangi beliau insyaa Allah akan mendarat.

Semoga ALLAH merahmati semuanya, termasuk para petugas keamanan dan aparat militer yang hanya menjalankan tugas.

Semoga ALLAH sejukkan hati semuanya, lewat lantunan takbir  tahlil, tahmid, dan sholawat Nabi serta khataman Qur'an yang terus dilantunkan sejak semalam, semoga pagi ini, hari ini, Allah turunkan malaikat langit menerangi pikiran mereka yang masih ada sudut kegelapannya, menyejukkan hati yang masih ada gemuruh panasnya jiwa hasad.

Jika ini tak juga membuat mereka introspeksi dan terus saja denial, yaa... biarlah SUNNATULLAH saja nanti yang akan 'berbicara' seperti apa kehendak rakyat Indonesia ke depannya, terutama mayoritas ummat Islam.

Laa hawla wa laa quwwata illaa biLlaah...

ALLAAHU AKBAR!!!

💪💪💪💪💪

Iramawati Oemar