Abaikan Protokol Kesehatan Covid-19, Ribuan Pendukung Antar Gibran Daftar Pilkada Solo 2020

 




Senin, 16 November 2020

Faktakini.net, Jakarta - Pelanggaran protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 alias Corona Cina, nyata-nyata dipertontonkan oleh Gibran anak Presiden Jokowi dan rombongannya. 

Hal itu terjadi saat ribuan pendukung turut memeriahkan pendaftaran bakal pasangan calon Wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa di Kantor KPU Solo, Jalan Kahuripan Utara, Sumber, Kecamatan Banjarsari, Jumat (4/9/2020). 

Selama pendaftaran terjadi banyak pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.

Rombongan Gibran berangkat dari Kantor DPC PDIP ke Kantor KPU dan baru tiba sekitar pukul 15.30 WIB. 

Namun, ratusan kader partai pengusung dan relawan bahkan sudah berkerumun dan menanti kedatangan Gibran-Teguh sejak pukul 13.00 WIB.

Para pendukung dan kader menyebar di sepanjang jalan di depan Kantor KPU dalam kelompok-kelompok kecil. Mereka mengabaikan aturan jaga jarak dan kewajiban mengenakan masker.

Kondisi semakin parah ketika rombongan Gibran tiba di Kantor KPU. Kader dan simpatisan yang menunggu di KPU bergabung dengan mereka yang ikut rombongan dari DPC PDIP. Totalnya diperkirakan mencapai seribu orang lebih.

Mereka berdesakan demi mengabadikan momen kedatangan Gibran-Teguh menggunakan kamera ponsel.

Beruntung, KPU dibantu polisi tegas membatasi jumlah orang yang boleh masuk ke kantor KPU. Sisanya harus menunggu di luar. Tapi tetap saja terjadi kerumunan di antara massa Gibran ini. 

Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti mengatakan pihaknya sengaja menerapkan protokol kesehatan dengan ketat untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan KPU.

"Jangan sampai nanti jadi klaster baru. Makanya kita batasi. Khususnya yang boleh masuk ruangan kita batasi hanya 12 orang," katanya sebelum kedatangan Gibran.

Gibran-Teguh berangkat dari Kantor DPC PDIP Solo. Mereka kompak mengenakan baju lurik dengan bawahan batik Sidoluhur, lengkap dengan ikat kepala bermotif Sidomukti.

Sebanyak 7 kereta kuda disiapkan untuk mengangkut rombongan dari Kantor (DPC) PDIP Solo di Jalan Hasanuddin No 26, Brengosan, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo.

Selain pasangan calon, rombongan diikuti istri pasangan calon, petinggi PDIP Solo, serta pimpinan partai pendukung. Sementara Gibran dan Teguh mengayuh sepeda sepeda kerbau sambil menyapa warga di sepanjang jalan.

Mereka berangkat dari kantor DPC PDIP usai acara pelepasan yang dipimpin oleh Ketua DPC Solo, FX Hadi Rudyatmo.

Selama acara, banyak terjadi pelanggaran protokol kesehatan Covid-19. Ratusan kader dan simpatisan partai tampak berdesakan di sekitar Kantor DPC PDIP mengabaikan aturan jaga jarak. Selain itu, beberapa kader tampak melepas masker di tengah acara.

Ketua Tim pemenangan Gibran-Teguh, Putut Gunawan mengakui pihaknya memang melonggarkan protokol kesehatan. Ia beralasan banyaknya kader yang mengikuti kegiatan menyulitkan penegakan protokol dengan ketat.

"Jauh jauh hari sudah kita sampaikan (protokol kesehatan). Tapi kader kita banyak. Sulit kalau semua harus diketati. Apalagi kita juga mengundang partai-partai pendukung," kelitnya. 

Ketua DPC PDIP, FX Hadi Rudyatmo mengingatkan kader dan simpatisan agar segera pulang setelah acara selesai. Hal itu ditujukan untuk mengurangi potensi penularan Covid-19.

"Pokoknya setelah selesai langsung pulang. Tidak usah mampir-mampir. Ini tidak lain untuk menjaga protokol kesehatan," katanya.

Foto: Ribuan pendukung turut memeriahkan proses pendaftaran bakal pasangan calon Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa, di KPU Solo, Jumat (4/9). (CNN Indonesia/Rosyid)

Sumber: cnnindonesia.com



13 komentar untuk "Abaikan Protokol Kesehatan Covid-19, Ribuan Pendukung Antar Gibran Daftar Pilkada Solo 2020"

  1. Team penanganan covid kota Solo dimana wibawamu!!! Anak presiden !!? Dimata hukum semua warga negara sama , tdk tebang pilih !!!!

    BalasHapus
  2. Giliran HAbib Riziq disorot, ini jauh hari sdh dilakukan tanpa ada sanksi yg tegas

    BalasHapus
  3. Warga SOLO yg Otak waras tdk akan mau dipimpin sama anak bau kencur ( anak kecil )

    BalasHapus
  4. Terus di denda berapa nih.....?
    Atau di diskualipikasi aja ....lupa pasti ga berani ya....😁😁😁😁

    BalasHapus
  5. Klu yg dibenci pemerintah cepet di proses

    BalasHapus
  6. acaranya sdh. 1,5 bulan yll, tapi baru diberitakan hari ini oleh media online "fakta kini"?

    BalasHapus
  7. fakta pemerintah & aparatnya tebang pilih

    BalasHapus
  8. Acara kapan itu. .. .. Yg jelas ngga pake teriak lonte lonte sampai 9 kali. .

    BalasHapus
  9. Tuh kan apa pasti tembang pilih orang lain di sikat kumpul2

    BalasHapus
  10. Kan sudah ada pembatasan saat di kantor KPU ? Sedang yg di Petamburan itu bebas bas. Semua umpel umpelan di depan panggung.

    BalasHapus