FPI Adalah Ormas Sosial Kemanusiaan, Sebutan 'Radikal Anarkis' Itu Fitnah Keji




Senin, 2 November 2020

Faktakini.net, Jakarta - Sejak awal berdirinya, Front Pembela Islam (FPI) selalu aktif melakukan kegiatan sosial kemanusiaan dengan sigap membantu korban bencana alam, kaum dhuafa, janda, anak yatim piatu dan siapapun warga yang membutuhkan bantuan. 90 persen kegiatan FPI boleh dikatakan adalah kegiatan sosial kemanusiaan, alhamdulillah.

Beberapa bulan lalu Relawan FPI bahkan melakukan penyemprotan disinfektan sampai mencapai seribu kali lebih penyemprotan di berbagai daerah, membagikan masker, membagikan APD, Pakaian Azmat, madu dan vitamin untuk para tenaga medis yang tangani virus Covid-19 (Corona), dan sebagainya.

Dan memasuki bulan Ramadhan lalu, FPI dan sayap juangnya HILMI di berbagai daerah membagikan nasi, takjil dan makanan lainnya untuk berbuka puasa dan sahur warga masyarakat di berbagai daerah.

Dan kegiatan sosial kemanusiaan FPI bukan dilakukan pada baru-baru ini saja, tetapi sudah dilakukan sejak awal berdirinya FPI.

Hanya saja memang beritanya jarang ada di media-media besar karena sebagian besar media nasional bukan punya umat Islam, dan mereka memang sengaja menutupi kegiatan positif FPI.

Kecuali kalau FPI melakukan kesalahan atau terlibat bentrok, barulah mereka menyiarkannya bahkan akan diulang-ulang terus untuk menanamkan persepsi negatif terhadap masyarakat bahwa FPI itu adalah "Ormas Anarkis, Radikal, Perusuh" dan berbagai stigma negatif lainnya.

Namun akhirnya terbukti sudah bahwa berbagai stigma yang dilontarkan oleh para pembenci Front Pembela Islam (FPI) bahwa FPI itu adalah ormas "Radikal, Anarkis, Brutal, Intoleran, Anti Pancasila, Anti Kebhinnekaan, Anti Keberagaman, Tak Pernah Membantu Di Lokasi Bencana Alam" dan berbagai tudingan lainnya adalah fitnah keji, ujaran kebencian dan hoax belaka!

Sebabnya jelas, Media-Media internasional seperti The Washington Post dari Amerika Serikat, Associated Press, Christian Science dan sebagainya pun ramai-ramai sudah mengakui dan mengagumi kiprah FPI yang mereka umumkan sebagai ormas yang paling cepat datang membantu saat bencana melanda di Indonesia!

Stephen Wright menulis dedikasi FPI tersebut dalam artikel berjudul “When Disaster Hits, Indonesia’s Islamists are First to Help” yang diunggah di The Washington Post pada 11 Juni 2019 lalu.

Karena itulah sebutan sebagai 'Ormas sosial kemasyarakatan' serta 'Pembela Agama dan Pelayan Umat' sudah identik dengan Front Pembela Islam (FPI) dan lazim digunakan, karena begitu aktifnya FPI dan sayap juangnya melakukan kegiatan sosial kemanusiaan untuk membantu warga masyarakat baik di dalam maupun luar negeri. 

Antara lain para Relawan FPI mengevakuasi puluhan ribu jenazah saat Tsunami Aceh tahun 2004 - 2005, juga turun membantu saat terjadi musibah tanggul jebol Situ Gintung, letusan Gunung Merapi, Gunung Sinabung, longsor di Cililin Bandung, longsor di Banjarnegara Jawa Tengah, banjir besar di Jakarta dan banyak tempat lain, juga membantu Muslim Rohingya secara langsung di Myanmar, membantu rakyat Palestina secara langsung di Gaza dan lain-lain.

FPI juga telah menyadarkan ribuan orang Ahmadiyah kembali kedalam Islam, FPI membantu masyarakat Mesuji Lampung yang didzollimi penguasa dan pengusaha, FPI memerangi aliran sesat, FPI menolong korban gempa bumi di Poso, korban gempa bumi di Lombok NTB, korban letusan Gunung Agung di Bali, memerangi komunisme, FPI memberikan bantuan ke Palestina, dan sebagainya.

Walaupun selalu ditutup-tutupi oleh sebagian besar media-media nasional, Kegiatan Front Pembela Islam (FPI) dalam membantu korban bencana alam di Indonesia akhirnya diketahui juga oleh warga Amerika Serikat dan dunia internasional.

Dokumentasi kegiatan sosial kemanusiaan FPI baik di dalam maupun luar negeri, antara lain ada di Website www.faktakini.net di Label Berita: Aksi Sosial Kemanusiaan, klik & share 👇🏼

https://www.faktakini.net/search/label/Aksi%20Sosial%20Kemanusiaan?m=1

Foto: MPI - FPI Hulu Sungai Utara (HSU) Kalsel bagikan paket sembako untuk kaum Dhuafa di kec Sungai pandan, kec Amuntai Selatan, Kec Amuntai Tengah, Kec Banjang dan Kec Danau Panggang, Senin 4 Mei 2020.