Habib Rizieq Ceritakan Kronologis Kriminalisasi Dan Upaya Pembatalan Kepulangan Beliau

 



Rabu, 11 November 2020

Faktakini.net, Jakarta - Panjang dan tidak mudah bagi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab untuk kembali ke Indonesia. Beragam rintangan dari pihak-pihak tertentu harus ia hadapi.

Perjalan panjang untuk dapat pulang itu diceritakan Habib Rizieq usai tiba di Markaz Syariah, Jl Petamburan III, Jakarta Pusat, Selasa, 10 November 2020 kemarin. Ceramah Habib itu terekam dan disiarkan secara langsung melalui Chanel YouTube Front TV dengan judul “Ahlan Wa Sahlan Imam Besar Habib Rizieq Syihab.”

Sebelum menceritakan adanya operasi penggagalan untuk kembali ke Tanah Air, Habib Rizieq menyampaikan secara khusus rasa terima kasih kepada pengurus Dewan Pimpinan Luar Negeri FPI Saudi Arabia.

Meski menghadapi berbagai rintangan secara politis, Habib Rizieq tetap bersyukur. “Alhamdulillah, semua dimudahkan,” kata dia.

Selama tinggal di Mekkah, kurang lebih hampir tiga tahun, Habib mengaku diri dan keluarganya tidak mengalami kesulitan. Meskipun, kata dia, ada pihak-pihak yang berusaha untuk membuatnya kesulitan dan kesusahan. “Alhamdulillah tidak pernah berhasil,” katanya.

Bahkan, Habib berseloroh, kalau ingat bahwa beribadah di Masjidil Haram nilai pahalanya seratus ribu kali lipat dari di Indonesia, niscaya dia tetap tinggal di Mekkah. Sebab begitu sampai Petamburan, kata Habib, nilai pahalnya satu lagi.

“Kalau tidak ada kewajiban dakwah di sini saya tidak akan tinggalkan Mekkah. Kita cinta Mekkah.” kata Habib.

Terkait dengan rumor dan pernyataan-pernyataan beberapa pejabat yang menyebut dirinya mau ditangkap, dideportasi, overstay dan seterusnya, Habib Rizieq menyatakan hal itu bohong belaka. Alias hoaks.

Habib Rizieq mengaku, pada awalnya dirinya memang mengalami overstay. Sebulan sebelum visanya habis, ia mengalami pencekalan. Tidak boleh kembali ke Indonesia. Tetapi sebabnya bukan karena masalah keimigrasian.

“Saya dicekal kerena li asbabin amniyah, karena alasan keamanan,” tegasnya.

Lalu, Habib Rizieq pun mengaku berkomunikasi dan melakukan lobi dengan Pemerintah Saudi Arabia. Dari sana diketahui, ternyata ada pasokan informasi-informasi sampah yang masuk ke Saudi Arabia. Informasi itu bukan dari orang biasa, tetapi level negara. “Saya tidak menuduh si A, si B dan si C, tapi (laporan) itu ada,” kata Habib.

Singkat cerita, setelah pihak Saudi mengetahui apa yang terjadi pada Habib Rizieq, mereka akhirnya tidak mengeluarkan “bayan safar” sebagai acara Habib untuk dapat kembali ke Jakarta. Namun, visa Habib Rizieq yang diperpanjang. “Jadi seolah-olah saya punya visa yang umurnya tiga tahun,” katanya.

Karena itu Habib Rizieq sekali lagi menegaskan bohong belaka bila ada yang mengatakan dirinya melakukan pelanggaran. “Saya sesalkan kalau kalimat seperti itu keluar dari mulut pejabat,” tegasnya.

Apakah operasi penggagalan kembalinya Habib Rizieq ke Tanah Air selesai sampai disitu? Ternyata tidak. Menurut Habib Rizieq, beragam cara dipakai para musuh agar dia tak jadi pulang ke RI.

Pertama, kata Habib Rizieq, ada yang membuat email palsu atas nama dirinya. Lalu mengirim pesan ke pihak travel dan mencoba membatalkan tiket.

“Ada yang menarik, saya sudah beli tiket sudah pesan penerbangan tanggal sembilan tiba-tiba dari Indonesia ini ada yang membuat email atas nama saya. Namanya Habib Muhammad Rizieq Syihab, pakai foto saya. Email ini dikirim ke travel tempat saya memesan tiket,” sebut Habib Rizieq.

“Apa isi pesannya? Bahwa kami tidak jadi berangkat, mohon dibatalkan. Kami punya jadwal. Jadi ada upaya begitu. Ini bukan… jadi ada yang bilang, ‘Ah, ini kan cuma pura-pura jadi korban, pura-pura playing victim’. Enggak. Memang benar mau dibatalkan,” kata Habib Rizieq.

Habib Rizieq mengatasi gangguan pertama itu dengan cara mengklarifikasi langsung kepada pihak travel ketika ditelepon langsung. Kepada travel itu Habib menyampaikan jika email palsu.

Gangguan kedua, kata Habib, juga melalui email.

“Tapi nggak puas sampai di situ. Malah, malam Ahad yang lalu pada saat saya ke Riyadh, ada gerakan lagi. Mereka membuat email atas nama travel, travel tempat saya membeli tiket. Nah, travel ini kan ngambil tiketnya ke bagian marketing. Saudia. Ternyata, kursi Saudia itu sudah diborong oleh marketing di Turki, di Istanbul. Jadi dibuatlah email atas nama travel dikirim ke Istanbul, minta supaya jadwal saya, istri dan dua putri saya dibatalkan. Dan dibatalkan,” kata Habib Rizieq.

“Jadi malam Ahad itu sudah batal saya punya jadwal. Tapi saya katakan kepada teman-teman pengurus FPI di Mekah jangan diumumkan. Diam. Kalau diumumkan, ikhwan, padahal kita kan masih punya peluang untuk memperbarui, kita masih punya peluang untuk beli tiket lain, maka itu kita diam tidak kita umumkan. Kalau yang pertama kita umumkan. Pembatalan yang pertama kita umumkan, yang kedua tidak kita umumkan,” jelas Habib Rizieq.

Habib Rizieq mengaku punya tujuan memilih tidak menceritakan gangguan kedua yang dialaminya. Ia ingin melihat pihak yang disebutnya bajingan-bajingan itu tertawa padahal dia dan keluarga tetap berhasil mendapatkan tiket.

“Tujuan saya kedua untuk tidak diumumkan apa, supaya musuh-musuh, penjahat-penjahat, bajingan-bajingan yang membuat itu sudah merasa menang. Mereka merasa menang, ketawa-ketawa, ‘ahahaha, udah batal lo! Besok kalau lo ke airport begitu masuk ke counter nama sudah tidak ada’. Biarin aja dia senang, nggak apa-apa. Jadi sengaja kita biarkan,” kata Habib Rizieq.

“Kemudian kita hubungi travel yang ada, kita minta untuk ganti kode booking. Ada tambahan biaya kita tambah biaya. Tetap kita minta tanggal itu untuk kita dapat kursi dan kita dapat. Kita diam. Kita nggak umumkan kalau kita punya tiket baru. Ini kita tidak umumkan. Lancar semua,” sebut Habib.

Tapi, lanjut Habib, ternyata jebol juga infomasi bila dirinya memiliki tiket baru. Lalu apa yang terjadi? Terjadilah gangguan ketiga.

“Pesawat berangkat jam tujuh. Dari jam 11 siang saya sudah kirim orang untuk check in. Jam dua kita sudah full semua kita sudah dapat tiket, barang sudah masuk. Tiba-tiba jam empat sore di Airport dapat panggilan, saya punya putri yang satu tiketnya batal. Ini permainan-permainan gila-gilaan ya ikhwah. Nah kita tanya, kita konfirmasi, ‘Ini begimana bisa batal ini?’ Alasannya katanya ada ATM palsu lah, ada orang mengaku bahwa ATM-nya dipakai lah, duitnya dicurilah dan lain sebagainya,” tutur Habib.

Habib Rizieq mengatakan, tujuan orang yang disebutnya mengerjainya ini ingin dia batal berangkat ke RI karena peraturan di Saudi tak mengizinkan putri dan istri ditinggal kafil-nya. Namun, kata Rizieq, masalah ini terpecahkan karena pihak Arab Saudi membantunya.

“Jam empat sore itu kita berkutat. Tapi alhamdulillah otoritas Saudi membantu kita. Mereka juga kaget. ‘Ini ada apa kok pembatalan bisa begini’, mereka nggak pernah alami,” kata Rizieq.

“Akhirnya jam lima sore semua bisa teratasi. Jam enam sore kita sudah bisa masuk ke ruang tunggu dan jam tujuh kita sudah bisa berangkat. Alhamdulillah,” kata dia.

“Nah disini saya mau sampaikan, kalau Allah sudah menentukan kita pulang, mau kekuatan apapun yang mencoba untuk menghalangi tidak akan pernah mampu melawan kehendak Allah,” kata Habib Rizieq yakin.

Sumber: suaraislam.id