Imam FPI Aceh Kagumi Ramainya Umat Yang Menjemput Habib Rizieq Shihab

 



Rabu, 11 November 2020

Faktakini.net

Relis

Menurut kami hanya ada dua tokoh di Indonesia yang disambut kepulangannya dari luar negri oleh pendukungnya dengan gegap gempita, yang pertama Dr.Tgk Hasan Tiro /Wali Negara Aceh  Merdeka sebagai pemimpin perlawanan kedhaliman orba terhadap Aceh (tokoh Aceh) dan kedua Dr Al Habib Muhammad Rizieq Syihab / Imam Besar Front Pembela Islam sebagai Pimpinan dalam melawan kezhaliman Rezim  dari era roformasi sampai era jokowi.

Kedua tokoh ini hampir sama dalam perjuangannya yaitu ingin membaskan bangsa dari penjajahan era moderen, ingin memerdekakan bangsa dunia akhirat sehingga kemerdekaan bukan sekedar selogan dan bukan milik kelompok dan bukan milik kaum kolomrat tetapi kemerdekaan milik bagi setiap bangsa. 

Walaupun berbeda dalam berjuang, yaitu Hasan Tiro berjuang dengan senjata dan pasukannya naik gunung bergeliarya,  sementara Habib Rizieq berjuang dengan cara dakwah , hisbah dan jihad fisabilillah, namun tujuang keduanya tak ada lain kecuali memerdekakan bangsa. Hasan tiro berjuang memerdekakan bangsa Aceh sedangkan Habib Rizieq ingin memerdekakan bangsa Indonesia yang sedang dalam cengkraman asing dan aseng. 

Gegab gempita dalam penyambutan kepulangannya merupakan sebuah venomena yang luar biasa, sehingga menjadi catatan bagi pecatat sejarah "hanya dua tokoh selama kemerdekaan Indonesia yang disambut luar biasa dibandara " terlepas dari kelebihan dan kekurangan namun ini perlu jadi pertimbangan bagi yang belum terbuka hati, dan perlu jadi pelajaran bagi setiap rezim bahwa hati nurani rakyat sudah muak dengan kedhaliman dan kebohongan , sudah muak dengan sandiwara penguasa , karena sudah menjadi rahasia umum di negri ini bahwa kejujuran dianggab aib, kecurangan dianggab kemajuan, hoak dianggab Haq , ma'ruf dianggab munggkar sedang mungkar dianggab ma'ruf, maka rakyat merindukan pemimpin yang ingin merevolusi akhlak seperti Habib Rizieq. Kalau mau kita jujur seandainya rakyat indonesia punya waktu dan kemudahan insya Allah seluruh ummat Islam yang mencintai keadilan  akan datang menjemput habib  Rizieq kemaren. 

Begitupula dikala rakyat Aceh merindukan Tgk Hasan tiro dan siap memberontak dibawah kepemimpinan Hasan tiro, karena waktu itu rakyat sudah tak sabar dengan dhalimnya rezim waktu itu, merampas kekayaan Aceh diangkut kepusat, mengkhinati Aceh dari masa ke masa yaitu Aceh daerah modal dan penyumbang besar untuk Indonesia dilupakan oleh pusat, hak Istimewa sekedar janji, rakyat didhalimi dari segala sudut, maka Aceh mekawan pada waktu itu. Dan kedepan tidak tertutup kemungkinan jika Aceh dikhianati syariat Islam diganngu akan muncul kembali perlawanan dari rakyat Aceh sekarang rakyat sedang mencari siapa yang bisa meminpin mereka untuk melawan kedhaliman ini. 

Maka harapan saya kepada rezim, jika jujur ingin membangun negri dan cinta NKRI maka jangan khianati Islam dan ummat Islam karena ummat Islam ummat manyoritas dinegri ini dan ummat Islam adalah pemilik saham besar dinegri ini, ummat Islam penyumbang besar untuk kemerdekaan, maka muslim yang sebenarnya  tak bisa terima Islam t

Dituduh teroris dan sumber radikal tak bisa terima kitab suci mereka di nistakan, tak bisa terima jika ulama mereka dan zurriah Nabi dihina oleh pengkhianat bangsa. Ingat ummat Islam seperti lebah mereka banyak mereka tak mencari musuh tapi jika dapat musuh mereka tak lari..ingat jika ummat Islam bangkit maka tak tau harus lari kemana antek antek asing dan kaum komunis..

oleh karena itu sebelum ummat Islam betul betul marah kami harapkan aparat penegak hukum untuk segera menangkap kaum munafiq yang selalu menghina Islam dan melecehkan ulama, jika tidak jangan salahkan ummat Islam. Jika aparat penegak hukum jujur ingin menegakkan hukum maka jangan biarkan pengacau keamanan di negri ini yang sedang memperkeruh suasana. Ayo segera tanggkap Ari armando, abu janda, Dani seregar, Abu syik ureung gasin dan lain nya dari sekutunya ..cari mereka adili mereka agar negri ini aman dari manusia manusia penghujat ..!

Ttd

Imam FPI Aceh