Mengerikan! Tembus 10.000, Jateng Jadi Episentrum Kasus Covid-19 Terbesar

 





Selasa, 24 November 2020

Faktakini.net, Jakarta - Buruknya kinerja dan kepemimpinan Ganjar Pranowo selaku Gubernur di Jawa Tengah termasuk dalam upaya pencegahan virus Covid-19 alias Corona yang berasal dari Wuhan China, semakin terlihat. 

Kasus aktif Covid-19 di Jawa Tengah resmi menembus 10.000 kasus dan menjadikan provinsi ini sebagai episentrum penularan dengan kasus terbesar pada saat ini.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kasus Covid-19 di Jateng bertambah 1.005 orang pada hari ini, Senin (23/11/2020), sehingga membuat total akumulasi positif menjadi 48.385 orang.

Provinsi ini mencatat 310 orang dalam pertambahan pasien sembuh sehingga totalnya 35.751 orang. Provinsi yang dipimpin oleh Gubernur Ganjar Pranowo ini juga mencatat 10 kasus kematian sehingga total menjadi 2.140 orang.

Hingga hari ini, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus aktif terbesar di Indonesia dengan 10.494 pasien dalam perawatan dan isolasi.

Secara nasional, kasus Covid-19 di Indonesia resmi menembus 500.000 kasus pada hari ini. di tengah kekhawatiran peningkatan signifikan dalam pekan terakhir.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dalam kurun waktu Minggu (22/11/2020) pukul 12.00 WIB hingga Senin (23/11/2020) pukul 12.00 WIB, kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 4.442 orang.

Jumlah itu didapat dari pengetesan terhadap 40.083 spesimen. Dengan demikian, total konfirmasi positif Covid-19 bertambah jadi 502.110 orang.

Sementara itu, pasien sembuh bertambah 4.198 orang sehingga total menjadi 422.386 orang. Sedangkan kasus meninggal bertambah 118 orang sehingga total menjadi 16.002 orang.

Hingga hari ini, penyakit mematikan dari Cina ini telah menyebar ke 505 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Pemerintah juga masih memantau suspek Covid-19 yang mencapai 66.279 orang.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy untuk meninjau ulang cuti bersama akhir tahun 2020. Permintaan itu diungkapkan Muhadjir dalam keterangan pers selepas rapat terbatas dari Kantor Presiden, Jakarta, Senin (23/11/2020).

"Kemudian yang berkaitan dengan masalah libur, cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, Bapak Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan," ujarnya.

Menurut Muhadjir, Jokowi juga memerintahkan supaya segera ada rapat koordinasi yang dilakukan oleh Kemenko PMK dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait, terutama berkaitan masalah libur akhir tahun dan pengganti libur cuti bersama Idul Fitri.

Foto: Ganjar Pranowo

Sumber: cnnindonesia.com