Polri Koordinasi Kasus HRS, Maunya Apa Sich?
Kamis, 5 November 2020
Faktakini.net
*POLRI KOORDINASI KASUS HRS, MAUNYA APA SICH ?*
Oleh : *Ahmad Khozinudin*
Sastrawan Politik
Polri disebut bakal berkoordinasi lebih lanjut terkait dengan status kasus-kasus hukum yang kemungkinan masih menjerat Habibana Muhammad Rizieq Shihab. Meski demikian, belum diketahui secara pasti status hukum ataupun jejak perkara-perkara yang hingga saat ini masih berlanjut bagi Habibana.
"Kalau status perkaranya HRS, kami sedang koordinasikan. Bagaimana nanti hasilnya, tentu kami tunggu dari penyidik," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Rabu (4/11).
Hal itu disampaikan Polri, menyikapi rencana kepulangan Habibana Muhammad Rizieq Shihab. Satu pernyataan, yang aneh, lucu dan menggelikan.
Kami umat Islam sekaligus warga negara Indonesia menjadi bingung. Polri maunya apa sich ? Bukankah, Polri adalah pelindung, pelayanan dan pengayom masyarakat ?
Semestinya, Polri berkoordinasi terkait teknis kedatangan Habibana, karena akan banyak elemen umat yang bergembira, berbahagia, ikut menyambut kedatangannya. Polri semestinya, melayani pengamanan penjemputan, mengayomi rakyat yang sedang berbahagia atas kepulangan imam besar, dan bahkan melindungi dari potensi gangguan dan ancaman pihak-pihak yang tidak senang Habibana pulang.
Ini kok malah mau koordinasi kasus ? Mau memaksakan bikin kasus lagi ? Mau lakukan kriminalisasi ? Apa tidak puas dengan apa yang telah dilakukan selama ini ? Apa itu justru permintaan rezim Jokowi ?
Sekarang koordinasi kasus apa ? Kesalahan apa ? Satu-satunya kesalahan Habibana adalah tidak mau tunduk kepada rezim zalim. Dan itu bukan kesalahan, itu adalah dakwah, perjuangan.
Jadi, apa pesannya agar Habibana tidak lagi berdakwah ? Tidak lagi menyuarakan kebenaran ? Tidak lagi mengkritik rezim Jokowi ? Tentu, pesan seperti ini akan sia-sia.
Bukan hanya terhadap Habibana, pesan itu akan sia-sia jika diedarkan kepada umat Islam. Kami, Umat Islam berdakwah karena cinta negeri ini. Kami mendakwahi penguasa, karena sayang kepada mereka, agar mereka bertaubat dan dijauhkan dari azab, baik di dunia juga di akhirat kelak.
Lebih jauh, kami berdakwah karena perintah Allah SWT. Kewajiban dakwah, tidak akan hapus karena kezaliman atau keadilan penguasa. Dakwah, akan tetap wajib hingga hari kiamat.
Sudahlah Pak Polisi, berhenti menebar 'teror dan ancaman'. Bersatulah bersama rakyat, bersama umat Islam, agar pak Polisi didoakan baik oleh umat Islam.
Kami rindu, memiliki polisi yang dekat dengan kami, membela dan melindungi kami, ikut sholat dan berdakwah bersama kami. Kami rindu, aparat yang taat, yang hanya takut kepada Allah SWT, bukan pada jabatan dan kekuasaan.
Ya Allah, bukakanlah pintu hati pak Polisi, agar mendapat hidayah, agar memiliki sifat welas asih kepada kami. Agar kami bisa bersatu, bersama bersinergi membangun negeri ini. [].