Prajurit TNI Ditahan Karena Nyanyikan "Marhaban Ya Habib Rizieq", Ini Pernyataan FPI Aceh

 



Jum'at, 13 November 2020

Faktakini.net

Relis

Menyikapi berita telah dihukum salah seorang prajurit TNI karena menyanyikan marhaban Yahabib Rizieq, kami atas nama ummat Islam Aceh semakin curiga ada apa dengan TNI..? Siapa dibalik TNI..? 

Apakah prajurit TNI tidak ada lagi hak untuk merdeka dan bebas menyampaikan pendapat, kenapa Sekedar mengunkapkan perasaan senang kepada seorang guru atau ulama tidak diizinkan lagi.

Kami atas nama rakyat sangat menyesalkan jika seperti ini hukum dinegri ini,  kemana semboyan "TNI bersama rakyat " apakah sekarang sudah terbalik kepada " TNI bersama penguasa "  ..? 

Jika betul TNI dari rakyat untuk rakyat dan bersama rakyat maka harus selalu membela hak hak rakyat..

Habib Rizieq bahagian dari rakyat Indonesia bahkan guru bagi jutaan rakyat Indonesia, beliau juga ulama yang ahli dalam banyak hal, beliau juga pejuang, beliau juga punya banyak laskar yang tak pernah henti membantu negara dan rakyat disetiap bencana, beliau pemimpin FPI yang selalu hadir untuk mebantu rakyat tampa pamrih,  FPI punya sayab juang yang namanya Hilal merah Indonesia (HILMI) yang telah hadir bertahun tahun untuk membantu rakyat baik dikala bencana atau tidak..

ayo petinggi TNI buka mata dan hati untuk melihat apa yang telah dikerjakan oleh FPI dari hari ke hari..!?  Maka sangat wajar ada prajurit yang cinta kepada beliau, wajar ada oknum prajurit yang siap bersama beliau, itu prajurit cerdas dan beriman tinggi dia tak mengutamakan jabatan tak mengutama pangkat tapi mengutamakan kepentingan rakyat. 

Ketahulah wahai para pemangku jabatan , wahai para petinggi di TNI bahwa Habib Rizieq bukan seperti yang kalian tuduh dan yang dituduh oleh para pengkhianat negara, tetapi Habib Rizieq adalah Ulama yang sangat dibutuhkan pemikirannya dan perjuangannya untuk keutuhan NKRI dan Kemerdekaan yang hakiki.

Jika TNI tidak bisa lagi menjaga ulama dan menyambut ulama, maka jangan salahkan rakyat jika rakyat tak lagi bersama TNI. 

Khususnya di Aceh catatan merah TNI belum hilang di hati rakyat, betapa banyak Rakyat Aceh dibantai ..berapa banyak anak yatim yang tak tau kuburan ayahnya...? Berapa banyak janda janda tak tau dimana pusara suaminya..? Bahkan ada kampung di Aceh sudah berubah nama jadi kampung janda dimasa komplik Aceh, maka wajar saja rakyat Aceh tidak mudah hilang dibenak mereka terhadap kekejaman TNI di Aceh. Ini baru mau hilang dikit dikit, maka kami harapkan kepada Petinggi TNI untuk menjaga hati rakyat khususnya rakyat Aceh..

Ttd 

Abi Mujahidin

Imam FPI Aceh