Sebutan Ormas Sosial Kemanusiaan Adalah FPI Sudah Lazim Karena Aktifnya FPI Bantu Umat



Selasa, 9 Juni 2020

Faktakini.net, Jakarta - Sebutan sebagai 'Ormas sosial kemasyarakatan' sudah identik dengan Front Pembela Islam (FPI) dan lazim digunakan karena begitu aktifnya FPI dan sayap juangnya melakukan kegiatan sosial kemanusiaan untuk membantu warga masyarakat baik di dalam maupun luar negeri. 

Antara lain para Relawan FPI mengevakuasi puluhan ribu jenazah saat Tsunami Aceh tahun 2004 - 2005, juga turun membantu saat terjadi musibah tanggul jebol Situ Gintung, letusan Gunung Merapi, Gunung Sinabung, longsor di Cililin Bandung, longsor di Banjarnegara Jawa Tengah, banjir besar di Jakarta dan banyak tempat lain, juga membantu Muslim Rohingya secara langsung di Myanmar, membantu rakyat Palestina secara langsung di Gaza dan lain-lain.

FPI juga telah menyadarkan ribuan orang Ahmadiyah kembali kedalam Islam, FPI membantu masyarakat Mesuji Lampung yang didzollimi penguasa dan pengusaha, FPI memerangi aliran sesat, FPI menolong korban gempa bumi di Poso, korban gempa bumi di Lombok NTB, korban letusan Gunung Agung di Bali, memerangi komunisme, FPI memberikan bantuan ke Palestina, dan sebagainya.

Walaupun selalu ditutup-tutupi oleh sebagian besar media-media nasional, Kegiatan Front Pembela Islam (FPI) dalam membantu korban bencana alam di Indonesia akhirnya diketahui juga oleh warga Amerika Serikat dan dunia internasional. 

Bahkan wartawan Stephen Wright menulis dedikasi FPI tersebut dalam artikel berjudul "When Disaster Hits, Indonesia’s Islamists are First to Help" yang diunggah di The Washington Post yang diunggah pada 11 Juni 2019 lalu.

Dia mengawali tulisan itu.dengan menceritakan bendera FPI yang terpasang dirumah Anwar Ragaua, korban tsunami Palu lalu. Laki berusia 50 tahun itu menghiraukan perintahg polisi untuk menurunkan bendera tersebut.

Anwar adalah satu-satunya nelayan yang selamat saat tsunami melanda ibukota Sulawesi Tengah 28 September lalu. Anwar mengenang bahwa saat itu tidak ada polisi dan pemerintah yang membantu evakuasi di daerahnya.  

Sebaliknya, pihak pertama yang menawarkan harapan kepadanya adalah FPI. Bahkan FPI turut menyerahkan kapal baru untuknya kembali melaut. Masya Allah...  

Walau banyak warga masyarakat yang menganggap FPI adalah Ormas terbaik di Indonesia, namun hal itu sama sekali tidak membuat FPI besar kepala, bahkan justru membuat FPI semakin istiqomah dan bersemangat di dalam membantu umat. 

Dan FPI selalu membantu para korban bencana tanpa melihat asal usul, suku, agama dan latar belakang apapun dari para korban bencana, karena hal itu merupakan amanat dari Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab kepada seluruh jajaran FPI agar dalam memberikan bantuan dimanapun tempat lokasi bencana, untuk tidak pernah membeda-bedakan Suku, Agama maupun latar belakang dari orang yang mau kita bantu.

"Bantu semua korban tanpa memandang suku dan agama. Jangan sekali-kali menganggap musibah yang menimpa saudara kita sebagai beban bagi kita, tapi itu adalah kewajiban kemanusiaan", ujar Habib Rizieq Shihab.

"Semua masyarakat siapapun dia yang mendapat musibah wajib kita bantu tanpa memandang suku, budaya, adat bahkan agama sekalipun, semua harus dibantu," tegas Habib Rizieq Shihab.

Dan alhamdulillah amanat beliau tersebut hingga kini selalu dipatuhi dan berusaha dilaksanakan dengan semaksimal mungkin oleh tim misi kemanusiaan FPI dimanapun berada. 

Semoga perjuangan FPI selalu diridhoi Allah dan tetap istiqomah di dalam melakukan amar ma'ruf nahi munkar. 

Dokumentasi kegiatan sosial kemanusiaan FPI baik di dalam maupun luar negeri, antara lain ada di Website www.faktakini.net di Label Berita: Aksi Sosial Kemanusiaan, klik & share 👇🏼

https://www.faktakini.net/search/label/Aksi%20Sosial%20Kemanusiaan?m=1

Foto: HILMI - FPI Pasuruan saat mengadakan pengobatan gratis di Desa Asem Jajar Randugong Kejayan Pasuruan, Jawa Timur berupa Check Up gula darah, kolesterol, asam urat, tensi dan lain-lain, serta konsultasi dokter, pemberian obat gratis, brosur kesehatan dan banyak lagi, Ahad 5 November 2017