Sekum FPI: Penebar Hoax "HRS Kabur Dari RS" Otaknya Jamuran, Sakit jiwa Dan Penuh Kebencian
Ahad, 29 November 2020
Faktakini.net, Jakarta - Entahlah mesti diobati dengan cara apalagi para pembenci Ulama dan Habaib itu. Menyebarkan hoax, fitnah dan tipu daya adalah kelakuan mereka sehari-hari, termasuk saat Imam Besar Habib Rizieq Shihab diizinkan pulang oleh RS Ummi di Bogor karena telah selesai menjalani check up kesehatan, masih juga para buzzer bayaran itu tega menebar hoax bahwa "Habib Rizieq kabur dari RS Ummi, Habib Rizieq belum bayar biaya RS Ummi sehingga kabur secara diam-diam", dan sebagainya.
Betul Habib Rizieq tidak keluar dari pintu depan, itu semata karena pecinta beliau sangat banyak, tentu berpotensi beliau langsung dikerumuni oleh ratusan atau ribuan umat, sehingga nanti hal itu akan kembali dijadikan senjata oleh para buzzer dan musuh-musuh Islam itu bahwa Habib Rizieq sengaja mengundang kerumunan di tengah pandemi COVID-19 alias virus Corona yang berasal dari Wuhan Cina itu.
Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Haji Munarman pun mengutuk pemberitaan hoax "Habib Rizieq Shihab kabur dari Rumah Sakit UMMI, Bogor, Jawa Barat" yang disebarkan oleh para buzzer itu.
Ustadz Munarman menegaskan isi berita tersebut merupakan kebohongan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
"Itu yang nulis berita kabur itu, otaknya jamuran. Sakit jiwa karena penuh kebencian sehingga membuat opini seperti itu," kata Ustadz Munarman saat dihubungi Tagar, Minggu, 29 November 2020.
"Jelas-jelas pihak Rumah Sakit menyatakan semua administrasi dan pembayaran sudah diselesaikan. Kurang ajar itu artinya," kata dia.
Selain mengecam, Ustadz Munarman menduga pemberitaan tersebut dibuat oleh pihak tertentu yang ingin menunggangi media publik demi menggelontorkan opini kebencian terhadap Habib Rizieq Shihab.
Ustadz Munarman juga meminta semua pihak yang memaksa hasil swab test HRS dipublikasikan, agar membaca Pasal Perlindungan Pasien yang dijamin Undang-undang.
"Kalau mau bangun opini, jangan gunakan media publik seperti itu. Sekali lagi. kurang ajar itu orang yang mengembangkan opini seperti itu," kata Ustadz Munarman.
"Suruh baca ini (Perlindungan Hukum Pasien) yang maksa-maksa rekam medis orang dipublikasi," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, beberapa buzzer dan media pelacur menyebarkan hoax terkait Habib Rizieq yang telah selesai menjalani check up di RS Ummi.
Buzzer antara lain menebar hoax "Habib Rizieq terkena COVID-19, Habib Rizieq belum bayar biaya check kesehatan di RS Ummi sehingga kemudian kabur secara diam-diam", dan banyak lagi tudingan dan fitnah keji lainnya.
Sama seperti Jokowi yang tidak mempublish hasil swab test Covid-19, Habib Rizieq juga menolak hasil swab test-nya itu dipublikasikan secara luas. Namun secara resmi telah diumumkan oleh pihak FPI bahwa Habib Rizieq negatif COVID-19.
Foto: Ustadz Munarman
Sumber: tagar.id