6 Laskar FPI Tewas Ditembak, Rabithah Kecam Pelanggaran HAM Dan Desak Gunakan Cara Dialog

 



Selasa, 8 Desember

Faktakini.net, Jakarta - Organisasi yang mewadahi para Habaib atau Dzurriyah Rasulullah SAW di seluruh dunia, yaitu Rabithah Alawiyah mengucapkan turut berdukacita atas wafatnya 6 Laskar FPI yang tewas ditembak Polisi. 

Rabithah mendoakan 6 umat Islam pecinta Dzurriyah Rasulullah itu serta  mendoakan semoga keluarga almarhum diberikan ketabahan. 

Organisasi panutan dan rujukan para anak cucu Nabi Muhammad SAW di seluruh dunia ini mengecam  kekerasan dan pelanggaran HAM yang menimpa warga negara ini.

Rabithah kemudian meminta dibentuknya tim independen yang terdiri dari berbagai komponen masyarakat sipil guna mengungkap peristiwa pembunuhan ini secara fair dan berimbang.

Rabithah menyerukan kepada seluruh pihak agar menahan diri dari sikap-sikap yang memperkeruh situasi, dan menghimbau seluruh pihak agar mengedepankan dialog dalam merespons persoalan terkait sosial-kebangsaan.

Berikut ini pernyataan Rabithah Alawiyah selengkapnya. 

PERNYATAAN SIKAP DPP RABITHAH ALAWIYAH

Tentang Peristiwa Hilangnya Nyawa 6 Warga Negara di Tol Jakarta-Cikampek

Menyikapi peristiwa yang mengusik rasa kemanusiaan di Tol Jakarta-Cikampek maka DPP Rabithah Alawiyah mengeluarkan pernyataan sikap sebagai berikut:

1. Mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga 6 Laskar FPI. Semoga Almarhum diberi tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan agar diberikan ketabahan.

2. Mengecam segala bentuk tindak kekerasan dan pelanggaran HAM yang menimpa warga negara.

3. Meminta pemerintah turun tangan langsung untuk merespons rentetan kasus yang telah menyebabkan nyawa warga negara hilang.

4. Meminta dibentuknya tim independen yang terdiri dari berbagai komponen masyarakat sipil guna mengungkap peristiwa tersebut secara fair dan berimbang.

5. Menyerukan kepada seluruh pihak agar menahan diri dari sikap-sikap yang memperkeruh situasi.

6. Mengingat kondisi yang terjadi akhir-akhir ini, maka diimbau agar seluruh pihak bisa menunjukkan kebijaksanaan serta kedewasaan dalam bertindak sesuai dengan koridor hukum negara yang menjunjung tinggi perlindungan HAM.

7. Mengimbau seluruh pihak agar mengedepankan dialog dalam merespons persoalan terkait sosial-kebangsaan.

Rabithah memandang situasi saat ini adalah saat yang mana seluruh dunia bersatu untuk melawan pandemi Covid-19. Apalagi sesama warga negara Indonesia yang seharusnya saling bersinergi, bahu-membahu, dan bergotong royong guna bangkit dari pandemi Covid-19. Musuh negara sesungguhnya adalah orang-orang yang mengambil kesempatan di tengah kesulitan rakyat kala pandemi. Korupsi dan ketidakadilanlah yang harus menjadi musuh bersama. Sedangkan kemanusiaan hendaknya merupakan prinsip yang mesti dijunjung tanpa mengenal asal usul suku, ras, agama, maupun asal usul ormas.

Demikian pernyataan sikap ini dibuat sebagai wujud ekspresi keprihatinan bersama.

Jakarta, 8 Desember 2020.

DEWAN PENGURUS PUSAT 

RABITHAH ALAWIYAH

Zein Umar Smith

Ketua Umum

Husin Ali Alatas

Sekretaris Umum