Fadli Zon: Penembakan Enam Anggota FPI adalah Pelanggaran HAM

 



Ahad, 27 Desember 2020

Faktakini.net, Jakarta - Anggota DPR RI Fadli Zon turut berpendapat bahwa terbunuhnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) dalam tragedi KM 50 adalah pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

Kata Fadli, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) telah menyatakan kasus tersebut sebagai pelanggaran HAM.

“Dan saya kira sudah ada juga sejumlah tokoh dan pakar yang menyatakan hal serupa, saya termasuk yang berpendapat bahwa peristtiwa itu adalah pelanggaran ham karena telah menghilangkan nyawa manusia, enam orang anak-anak muda Indonesia,” kata Fadli dikutip Suara Islam Online, Sabtu (26/12) melalui kanal Youtube Fadli Zon Official.

Menurut Fadli, apapun ceritanya dan seperti yang disampaikan Kontras, ini penghinaan terhadap hukum kita, karena hukum kita menganut asas praduga tak bersalah.

“Kalau melihat dari dalih atau alasan yang selalu berubah dari pihak kepolisian tentu saja masih mengundang banyak tanda tanya,” ujarnya.

Sebagai anggota DPR, Fadli mengaku banyak mendapatkan masukan dan harapan dari masyarakat. Menurutnya, banyak masyarakat yang menginginkan dibentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta independen yang bisa transaparan dan akuntabel untuk mengusut tuntas kasus ini.

Namun saat ini, kasus tersebut ditanggani oleh Komnas HAM. “Kita berharap Komnas HAM bisa mengungkap apa yang terjadi sesungguhnya, tanpa ada tekanan dan intervensi,” jelas politisi Partai Gerindra itu.

Kasus ini sudah berjalan sekitar tiga pekan, Fadli berharap akan ada titik terang dalam mengungkap tragedi kemanusiaan ini.

“Mudah-mudahan ada titik terang sehingga mereka yang bersalah harus dihadapkan hukum karena telah menghilangkan enam nyawa manusia, orang-orang yang dianggap kebanyakan publik itu tidak bersalah,” jelas Fadli.

Menurutnya, saat ini kita berada di negara yang katanya demokrasi dan menjunjung HAM, kalau ini dibiarkan akan menjadi preseden buruk ke depan dalam penegakkan HAM dan demokrasi.

Sementara itu, kata Fadli, keluarga korban meminta agar pihak yang melakukan pembunuhan terhadap anak-anak mereka mendapatkan hukuman yang pantas.

Karena itu, ia berharap keadilan hukum bisa ditegakkan. “Kalau negara kita ingin maju dan damai, maka keadilan harus ditegakkan termasuk keadilan hukum,” tandas Fadli.

Kasus ini sudah berjalan sekitar tiga pekan, Fadli berharap akan ada titik terang dalam mengungkap tragedi kemanusiaan ini.

“Mudah-mudahan ada titik terang sehingga mereka yang bersalah harus dihadapkan hukum karena telah menghilangkan enam nyawa manusia, orang-orang yang dianggap kebanyakan publik itu tidak bersalah,” jelas Fadli.

Menurutnya, saat ini kita berada di negara yang katanya demokrasi dan menjunjung HAM, kalau ini dibiarkan akan menjadi preseden buruk ke depan dalam penegakkan HAM dan demokrasi.

Sementara itu, kata Fadli, keluarga korban meminta agar pihak yang melakukan pembunuhan terhadap anak-anak mereka mendapatkan hukuman yang pantas.

Karena itu, ia berharap keadilan hukum bisa ditegakkan. “Kalau negara kita ingin maju dan damai, maka keadilan harus ditegakkan termasuk keadilan hukum,” tandas Fadli.

Sumber: suara-islam.id