Habib Hasan bin Muhammad Assegaf, Sosok Habaib Sederhana dan Dicintai Umat

 




Ahad, 27 Desember 2020

Faktakini.net

Sosok Sederhana Itu Nyata

Namanya Al Habib Hasan bin Muhammad bin Hud Assegaf, atau yang akrab disapa Habib Hasan bin Hud. Sebagian habaib yang lain memanggilnya Ami Hasan.

Habib Hasan bin Hud, adalah ayah dari Habib Abu Bakar bin Hasan Assegaf, dan ayah mertua dari Al Habib Taufiq bin Abdul Qadir Assegaf. Salah satu tokoh berpengaruh di Indonesia.

Beberapa pekan yang lalu, kami melihat beliau menuntun sepeda pancalnya menyeberangi salah satu ruas jalan di Kota Pasuruan.

Sepeda yang sama, yang tiga puluh tahun lalu, datang dan parkir di teras rumah kami. Bukan hanya sekali. Tapi beberapa kali Habib Hasan bin Hud ke rumah mengendarai sepeda pancal tersebut. Untuk menemui ayah kami, yang kebetulan membuka jasa service elektronik di rumah.

Kesederhanaan Habib Hasan bin Hud, menjadi tauladan bagi para habaib, dan masyarakat luas pada umumnya. Habib Hasan bin Hud lebih nyaman mengayuh sepeda pancalnya untuk beraktifitas. Yang saya yakin, putra-putra beliau mampu untuk mengantarkan atau memfasilitasi beliau dengan kendaraan modern.

Setiap datang bulan Ramadan, beliau tidak pernah absen untuk hadir di majelis khatmul qur’an yang diasuh oleh menantunya, Habib Taufiq Assegaf. Dan secara rutin pula Habib Hasan bin Hud lah yang membaca tartibu tahlil dan tartibul faatihah. Yang mana tartibul fatihah beliau sangat lengkap, berurutan nasab yang diasebutkan, dan menyeluruh, mulai para habaib, ulama, bahkan susunan para wali songo di negeri ini, tidak luput dari penyebutan dalam tartibul fatihah yang beliau baca.

Kami belum tahu, adakah tokoh sepuh yang bisa membacakan tartibul fatihah selengkap itu saat ini. Atau adakah generasi penerusnya yang menguasai tartibul fatihah sesempurna itu.


Beberapa tahun belakangan, Habib Hasan bin Hud diminta untuk menjadi imam Shalat Isya’ selama bulan Ramadan, di masjid Jami’ Al Nawar kota Pasuruan. Sehingga menjadikan suasan Ramadan di kota Pasuruan semakin syahdu penuh khidmat.

Dan kini, kami akan merindukan tartibul fatihah itu.

Kami bakal merindukan suasana khidmat shalat Isya’ di bulan Ramadan yang akan datang.

Habib Hasan bin Hud telah pulang menemui Rabb-nya. Habib Hasan bin Hud telah sampai dalam rindunya pada Rasulullah saw.

Dan kami menyaksikan Habib Hasan bin Hud adalah sosok yang sederhana, tawadlu, berbudi pekerti luhur, layaknya para salafus shalih dalam kitab-kitab klasik. Layaknya para habaib kuno yang hanya terdengar ceritanya saja kepada kami. Dan ternyata cerita itu nyata, menempel pada pribadi Habib Hasan bin Hud Assegaf, yang kami saksikan dengan mata kepala kami.

Selamat jalan guru kami. Selamat jalan orang tua kami. Selamat jalan penyejuk mata dan hati kami.

Tunggulah kami para muhibbinmu di tempat terbaik di sisi Rabb-mu dan di sebelah kakek-mu, Muhammad saw.

Al faatihah...

https://www.facebook.com/100045743479499/posts/244418177092963/?d=n

Klik video: