HILMI FPI Sigap Bantu Korban Banjir Di Tebingtinggi Sumut

 




Rabu, 2 Desember 2020

Faktakini.net, Jakarta - Banjir melanda sebagian besar wilayah Kota Tebingtinggi sejak Jumat dini hari hingga Sabtu pagi, volume air semakin tinggi dan merendam beberapa daerah. Banjir kali ini disebabkan meluapnya Sungai Padang yang membelah Kota Tebingtinggi. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebingtinggi, ada lima kecamatan terdampak cukup parah, yaitu Kecamatan Rambutan, Bajenis, Padanghulu, Tebingtinggi Kota, dan Padanghilir, Sumatera Utara. Dari lima kecamatan tersebut, yang terdampak banjir berdasarkan data BPBD per-28 November sebanyak 25.297 jiwa.

Menurut Data Badan Informasi dan Komunikasi Sumatra Utara, Kota Tebing Tinggi merupakan salah satu pemerintahan kota dari 33 Kabupaten/Kota di Sumatra Utara. Berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan (Ibu kota Provinsi Sumatra Utara) serta terletak pada lintas utama Sumatra yang menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatra melalui lintas diagonal pada ruas Jalan Tebing Tinggi, Pematangsiantar, Parapat, Balige dan Siborong-borong. Daerah sekitar Sungai Padang dan Bahilang merupakan wilayah potensi banjir, yaitu Kelurahan Bandar Utama, Persiakan, Bandar Sono, Mandailing, Bagelan, Rambung, Tambangan, Brohal dan Rantau Laban.

Informasi yang didapat, banjir ini merupakan air kiriman yang kembali dari sungai yang berhulu di Kabupaten Simalungun. Selain menggenangi perumahan warga yang berada di bantaran sungai ternyata dengan tingginya debit air yang datang juga hingga meluap ke beberapa jalan utama Kota Tebingtinggi. Jalan utama yang terendam ialah di Jalan Jenderal Sudirman. Diketahui, jalan ini merupakan jalur lintas utama dari Kota Siantar menuju Kota Medan.

Sejak saat awal pertamakali proses terjadinya banjir di Tebingtinggi, DPW FPI Tebingtinggi berkoordinasi dengan HILMI DPW Tebingtinggi segera merespon situasi dan kondisi tersebut. Memantau pergerakan air di beberapa wilayah di pusat Kota Tebingtinggi seperti di Jalan AMD, Jalan Kartini Bawah atyau Gang Flamboyan, kemudian jalan Durian dan jalan Dr Hamka dengan ketinggian air hamper 1 meter.  Di beberapa tempat bahkan ketinggian air mencapai 2 meter.

Tim Hilmi tidak saja sekedar memantau pergerakan naiknya air yang merendam perumahan dan pasilitas umum di beberapa wilayah tersebut, namun juga segera bergerak untuk melakukan evakuasi barang-barang berharga milik warga terdampak banjir. Antara lain kendaraan roda 2, barang-barang berharga lainnya serta orang-orang tua yang tidak siap dengan kondisi tersebut ke tempat yang lebih aman.

Tim DPW FPI Tebingtinggi bersama TIM DPW HILMI Tebingtinggi dari malam terjadinya banjir sudah bergerak untuk melakukan evakuasi warga terdampak banjir dimulai sejak malam Jum’at hingga malam Minggu. Evakuasi terutama dilakukan untuk memindahkan barang-barang milik warga  ketempat yang dirasa cukup aman. Selanjutnya selain melakukan evakuasi barang-barang serta para orang tua Tim Relawan juga bergerak meniapkan dan membagikan makanan siap saji kepada warga terdampak yang membutuhkan.

Di 2 hari pertama Tim Hilmi sudah membagikan lebih dari 1000 paket makanan serta minuman kepada warga yang terdampak banjir kali ini. Selanjutnya rata-rata perhari Tim Hilmi membagikan 200-300 paket makanan siap saji kepada warga yang membutuhkan. Makanan dibagikan sejak saat pagi hari hingga untuk makan malam warga terdampak. Semua pendanaan dan pembiayaan tersebut diperoleh dengan cara mandiri dari semua Tim HILMI serta para Donasi dari para simpatisan.

DPW HILMI FPI Batubara pun tak tinggal diam segera turun menuju Tebingtinggi mengirimkan Tim Relawan yang segera bergerak membantu evakuasi serta menyuplai makanan serta minuman siap saji. Alhamdulilah kondisi saat ini di beberapa wilayah air sudah surut. Ketinggian air berkisar 20 cm sehingga sebagian warga sudah bisa bergerak ke luar rumah. Namun tim Hilmi tetap siaga memantau sitasi dan kondisi terhadap adanya banjir susulan.

Sumber: Ustad Muslim Ketua DPW HILMI FPI Tebingtinggi, HILMI FPI









Klik video: