KH Tb Abd Anwar: Pertarungan Antara Angin Gunung Dan Angin Laut, Rezim Jokowi Halalkan Segala Cara

 





Ahad, 20 Desember 2020

Faktakini.net

*Pertarungan Antara Angin Gunung Dan Angin Laut: Rezim Jokowi Kepanikan Menghalalkan Segala Cara.*

Oleh 

*KH.Tb.Abdurrahman Anwar Al Bantany.*

_( Majelis Syuro DPP FPI Dan Pimpinan Ponpes Darul Anwar )_

Penahanan Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab dan dibunuhnya enam Syuhada laskar khusus saat mengawal Habib Muhammad Rizieq Syihab ke Karawang mengguncangkan dunia. 

Penahanan Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab dipaksakan dan penuh rekayasa, sehingga setiap manusia yang berakal sehat bertanya-tanya apa dasar penahanan tersebut? kenapa? dan lain-lain yang penuh teka-teki. 

Begitupun penculikan dan pembunuhan enam laskar khusus di KM 50 dilakukan dengan sadis, keji, dan biadab membuat Blbangsa ini sangat tidak menghargai nyawa rakyatnya. 

Nyawa manusia sangat murah dan mudah untuk ditumpahkan di Negeri ini. 

Dua peristiwa ini, antara penahanan Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab dan pembunuhan enam laskar khusus FPI, menandakan bahwa pemerintah dan Aparat Kepolisian sangat sewenang-wenang, dzolim, arogan, dan panik yang melampau batas. 

Dua pertarungan yang tidak akan berakhir sampai hari kiamat yakni: 

*1. Angin Gunung.*

Angin gunung adalah simbol perlawanan rakyat di bawah Komando Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab, untuk melawan berbagai macam arogansi kekuasaan yang dipertontonkan berupa kedzoliman, kebatilan, angkaramurka, dan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh rezim Jokowi dan antek-anteknya. 

Angin Gunung adalah perlawanan secara moral dan Agamis yang mencerahkan dan menyejukkan bagi kehidupan Agama, Bangsa, dan Negara. 

Angin Gunung tidak akan berpangku tangan melihat bangsanya hancur berantakan melainkan akan terus berjuang, dan berkorban sampai Bangsa dan Negara ini mengalami perubahan kebaikan, dan perbaikan secara menyeluruh dalam berbagai aspeknya. 

Bangsa dan Negara ini tidak boleh terkoyak, tidak boleh rusak, dan tidak boleh hancur porak-poranda, maka angin gunung akan terus menjaga, mengawal, dan menyelamatkan Bangsa ini selama hayat di kandung badan. 

Berbagai resiko perjuangan akan diterimanya dengan sabar dan ikhlas, baik berupa fitnah, penjara maupun pembunuhan, karena itu bagian dari konsekuensi sebuah perjuangan. 

Semakin rezim ini dzolim dan khianat, maka perlawanan tidak akan surut, akan terus berkumandang dan bergema sampai titik darah penghabisan. 

Harapan dan cita-cita pergerakan, dan perjuangan melawan berbagai macam kedzoliman dan ketidakadilan adalah merupakan Sunnatulloh dan Sunnah Rosul, dalam rangka tegaknya kalimat Alloh Swt di muka bumi atau mati Syahid di sisi Alloh Swt. 

Angin gunung yang dipimpin oleh Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab dan rakyat Indonesia tidak akan gentar, melakukan perlawanan terhadap berbagai macam angkaramurka selama kedzoliman terus dipertontonkan. 

*2.  Angin Laut.* 

Angin laut ini simbol udara yang panas, dan badai yang membahayakan bagi rakyat, bangsa dan negaranya.

Rezim Jokowi dan anteknya dari awal memimpin selalu menggunakan cara refresif, dibalut dengan berbagai kebohongan, penghianatan, dan arogansi kekuasaan. 

Seakan mereka menganggap bahwa kekuasaan yang ada dalam genggamannya akan langgeng selamanya. 

Demi mempertahankan kekuasaannya segala cara dihalalkan, sewenang-wenang dan dzolim sudah jadi menu sehari-hari di tengah kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. 

Anti kritik, Anti nasehat yang datang dari tokoh manapun dan dari kelompok manapun, prinsipnya yang penting rakyat harus bungkam. 

Kriminalisasi Ulama, Kebangkitan PKI, Korupsi, dan berbagai kejahatan lainnya terus bergulir. 

Kehormatan dan nyawa rakyat tidak ada harganya di Era Rezim Jokowi ini. 

Puncaknya adalah ditahannya Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab di Polda Metro Jaya dan dibunuhnya Laskar Khusus FPI, menunjukan pesan bahwa Hai Para Ulama, Hai Para Aktifis, Hai Para Laskar, Hai Para Mahasiswa, Hai Para Buruh, dan Wahai Rakyat Indonesia, kalian jangan macam-macam dengan rezimku ini, lihat tuh laskar telah dibunuh, Ulama kalian telah ditangkap dan ditahan, jadi kalau kalian macam-macam maka nasib kalian akan sama dengan mereka. 

Misi dan tugas rezim ini tidak lain dan tidak bukan dengan ditahannya Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab dan dibunuhnya enam laskar FPI ini adalah dalam rangka menciptakan ketakutan kepada seluruh rakyat dan membungkam para pejuang agar mereka makin semena-mena melakukan berbagai macam kebohongan dan kedzoliman di negeri ini. 

Rezim ini bersekutu dengan Asing dan Aseng untuk menghancurkan negaranya sendiri. 

Soal Korupsi Para Pejabat, Soal Numpuknya Hutang Negara, Soal Separatis Papua, dan lainnya itu bukan urusan bagi Jokowi. 

Yang jadi perhatian dan urusan Jokowi plus anteknya adalah memburu Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab, karena dianggap melawan berbagai kedzoliman yang dipertontonkan secara nyata oleh rezim ini. 

Seluruh rakyat Indonesia mampu menilai mana kebaikan dan keburukan, mana pemimpin adil dan pemimpin dzolim, mana kejujuran dan mana kebohongan, mana yang asli dan mana yang palsu. 

Rezim penuh rekayasa dan dusta atas nama Negara dan Rakyat Indonesia. 

Angin laut ini panas, maka Rezim Jokowi selalu menebar badai terpanas yang membuat rakyat gosong terbakar. 

Rezim dzolim Jokowi selalu panik dan ketakutan sampai sampai Baliho Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab saja harus diturunkan oleh TNI. 

Tidak cukup dengan menurunkan Baliho, rezim berupaya untuk membunuh Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab yang selalu diintai dan dimata-matai setiap saat. 

Dengan ditahannya Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab, dan dibunuhnya enam Laskar FPI ini, mereka merasa menang dan tepuk tangan. 

Padahal dengan ditahannya Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab dan dibunuhnya enam laskar FPI itu merupakan awal dari kekalahan rezim Jokowi dan anteknya.

Jika penguasa itu panik dan takut maka selama hidupnya akan dibayang-bayangi oleh ketakutan sehingga bangsa dan negara ini tidak terkelola dengan baik serta tidak terurus dengan semestinya. 

Penahanan Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Syihab adalah awal kemenangan perjuangan rakyat Indonesia.

Dibunuhnya enam Syuhada laskar FPI sebagai tanda peperangan sedang berjalan antara Angin Gunung yang menyejukkan, dan mencerahkan melawan Angin Laut yang panas, dan menumpahkan darah rakyatnya sendiri.

Posting Komentar untuk "KH Tb Abd Anwar: Pertarungan Antara Angin Gunung Dan Angin Laut, Rezim Jokowi Halalkan Segala Cara"