Khozinudin: Selamat Atas Lahirnya Front Persatuan Islam, Semoga Istiqomah Di Jalan Dakwah

 




Kamis, 31 Desember 2020

Faktakini.net

*SALAM TAHNIAH ATAS DEKLARASI FRONT PERSATUAN UMAT, SEMOGA ISTIQOMAH DI JALAN DAKWAH*

Oleh : *Ahmad Khozinudin, S.H.*

Advokat, Aktivis Pejuang Khilafah

Dakwah adalah aktivitas mulia, pekerjaan para Rasul dan Ambiya'. Dakwah, adalah menyeru kepada keselamatan, melalui jalan Islam. Dakwah adalah wujud kasih sayang dan kecintaan kepada umat.

Allah SWT berfirman :

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ ﴿آل عمران : ۱۰۴﴾

"Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar.

Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

[QS. Ali Imran : 104]

Dari An Nu’man bin Basyir rahiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ ، فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلاَهَا وَبَعْضُهُمْ أَسْفَلَهَا ، فَكَانَ الَّذِينَ فِى أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنَ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِى نَصِيبِنَا خَرْقًا ، وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا . فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا ، وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا

“Perumpamaan orang yang mengingkari kemungkaran dan orang yang terjerumus dalam kemungkaran adalah bagaikan suatu kaum yang berundi dalam sebuah kapal. Nantinya ada sebagian berada di bagian atas dan sebagiannya lagi di bagian bawah kapal tersebut. Yang berada di bagian bawah kala ingin mengambil air, tentu ia harus melewati orang-orang di atasnya. Mereka berkata, “Andaikata kita membuat lubang saja sehingga tidak mengganggu orang yang berada di atas kita.” Seandainya yang berada di bagian atas membiarkan orang-orang bawah menuruti kehendaknya, niscaya semuanya akan binasa. Namun, jika orang bagian atas melarang orang bagian bawah berbuat demikian, niscaya mereka selamat dan selamat pula semua penumpang kapal itu.” (HR. Bukhari no. 2493).

Imam Ali bin Abi Thalib RA berkata :

“Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir”.

Benarlah, apa yang pernah disampaikan Habibana Muhammad Rizieq Shihab yang menyatakan FPI hanya wasilah, bukan tujuan. FPI boleh dibubarkan, tapi dakwah Islam tak boleh berhenti. Jika FPI dibubarkan, maka mudah saja membentuk FPI FPI lain, demi melanjutkan dakwah Islam.

Dakwah memang kewajiban fardiyah (individual), tetapi pelaksanaannya diperintahkan secara berjamaah. Sebab, kejahatan tidak pernah dilakukan secara individual, melainkan secara terstruktur, sistematis dan masif. Maka dibutuhkan dakwah yang dikelola secara berjamaah, untuk menghadirkan kebajikan yang terstruktur, sistematis dan masif, mengalahkan kebatilan.

Rabu, 30 Desember 2020 Front Pembela Islam telah diumumkan bubar dan dilarang pemerintah. Pada Rabu, 30 Desember 2020 pula, diumumkan terbentuknya Front Persatuan Islam.

Ada dua kebajikan dihari itu. Yakni kebajikan atas pahala syahidnya Front Pembela Islam dan kebajikan atas kelahiran jamaah dakwah Front Persatuan Islam.

Mengenai hal ini, sungguh benar sabda Baginda Rasulullah Muhammad Saw yang menyatakan :

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim)

Pada hari Rabu, 30 Desember 2020, Saudara ku di Front Pembela Islam dapat bersabar menghadapi ujian dari Allah SWT, berupa kezaliman dari rezim. Pada saat yang sama, saudaraku di Front Persatuan Islam juga bersyukur, dapat kembali mendeklarasikan jama'ah dakwah, untuk melanjutkan misi melayani Umat, misi amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Tak ada yang bisa disampaikan, atas kebahagiaan yang Allah karuniakan, selain rasa syukur yang tak terhingga atas limpahan karunia Allah SWT. Atas kehendaknya, kita diberi kesabaran. Atas izinnya, kita diberi kesempatan bersyukur.

Saudaraku di Front Persatuan Islam,

Sungguh, tak akan melemah orang beriman karena cobaan, tak akan menang orang beriman karena kekuatan. Sesungguhnya, yang menjadikan orang beriman dapat bersabar adalah karena keyakinan atas janji Allah SWT, janji akan kemenangan. Dan tiada kemenangan, melainkan atas pertolongan Allah SWT.

Bagi orang yang beriman, setiap ujian akan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT, tiada pertolongan kecuali dari-Nya, tiada perlindungan dan kekuatan, kecuali dari Allah SWT, dzat pencipta alam semesta, pencipta manusia, pencipta kehidupan.

Tak ada satupun makhluk yang ada di bumi, maupun yang tak nampak dari bangsa jin dan setan, yang mampu mencelakakan manusia, tanpa izin Allah SWT. Sungguh, cukuplah Allah SWT tempat berlindung dan memintanya pertolongan.

Saudaraku di Front Persatuan Islam,

Sesungguhnya, kekuatan rezim sangat ringkih dan saat ini mereka menampakkan ketidakberdayaannya. Represifme rezim bukan menunjukkan kekuatannya, justru menunjukkan semakin dekat ajal kekuasaannya.

Sebagaimana ayam yang disembelih, meronta dan menabrak kesana kemari, seolah memiliki kekuatan yang lebih hebat dari sebelumnya, padahal itu adalah ujung dari kehidupannya. Perlahan, ayam itu akan melemah, tersungkur, diam dan mati.

Karena itu kita tak boleh melemah dihadapan rezim yang hampir sampai pada ajal kekuasaannya. Kita tak boleh merendahkan diri, padahal kita adalah orang-orang yang beriman.

Ajal itu pasti datang, tidak cepat, tidak pula terlambat. Tetapi tepat pada saat yang ditentukan. Begitulah, akhir dari ajal kekuasaan.

Saudaraku di Front Persatuan Islam,

Hanya saja perlu disadari, begitu rezim berganti akan hadir rezim yang zalim lainnya. Kita akan diterkam harimau setelah selamat dari kejaran macan. 

Karena itu, kita wajib memikirkan masa depan umat ini, masa depan Islam. Agama ini tak mungkin bisa diterapkan dalam sistem sekuler, dalam sistem demokrasi. Karena habitat Islam ada dalam sistem pemerintahan Islam.

Sistem pemerintahan Islam adalah Khilafah. Karena itu, jangan melupakan visi besar selanjutnya, yakni mengantarkan umat ini untuk menyongsong datangnya nubuwah Khilafah.

Jadilah, Sa'ad Bin Mu'adz abad ini, jadilah penolong agama Allah SWT dengan tegaknya Khilafah. Jadilah, kaum Anshar era kini, yang menolong agama Allah SWT agar tegak, sebagaimana agama Allah SWT dahulu tegak di Madinah.

Jadilah, bagian dari umat Islam yang merealisasikan janji Nubuwah Khilafah. Era rezim zalim, era Mulkan Jabariyah ini akan segera berakhir. Dan fajar Khilafah, niscaya akan terbit menyinari bumi.

Rasulullah ﷺ bersabda :

«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ  فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»

“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu  Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zhalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Kemudian akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada.  Selanjutnya  akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR. Ahmad). [].