Mahfud MD: Habib Rizieq Adalah Idola Masyarakat Dan Pemimpin Pendobrak Kebathilan!

 




Ahad, 13 Desember 2020

Faktakini.net, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD setuju dengan anggapan eks wakil presiden (wapres) Jusuf Kalla tentang adanya kekosongan kepemimpinan formal di negeri ini. Hal itulah yang membuat nama Habib Rizieq Shihab (HRS) berkibar dan menjadi idola baru masyarakat yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan.

"Itu sebelum Pak Jusuf Kalla mengatakan itu, dua tahun lalu saya sudah katakan. Sebenarnya ini orang banyak marah karena ketidakadilan, dan orang sedang mencari figur pemimpin yang berani menyatakan, melakukan mendobrak kebatilan, dan itu kemudian diawakili oleh Habib Rizieq," ucap Mahfud di akun Youtube Berita Satu berjudul 'Mahfud Tanggapi JK & Revolusi Rizieq', dikutip Republika, Sabtu (12/12)

Menurut Mahfud, keberadaan Front Pembela Islam (FPI) mengisi kekosongan ruang mereka yang berjuang menegakkan kebenaran. Karena itu, ia sependapat dengan Jusuf Kalla yang mampu menyerap aspirasi masyarakat semua pihak.

"Yang lain hanya amar ma'ruf, menasihati-menasihati. Sehingga, ini betul Pak Jusuf Kalla, saya kira masih bisa dijejak digitalnya, saya sudah mengatakan itu dulu," ucap mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.

Mahfud pun menganalisis, tidak semua orang yang memuji HRS benar-benar mengidolakannya atau mendukungnya. Selama ini, partai atau ormas Islam memang memilih dakwah mengajak kebaikan saja, tapi tidak ingin menegakkan kebenaran. Hadirnya FPI mengisi ruang tersebut untuk melengkapi dakwah Islam.

"Kali ini bukan soal orang menjadi pengikut (HRS), ndak, itu orang mau protes mencari tumpangan. Kan saya sudah mengatakan itu juga dulu. Itu adalah fakta kita, oleh sebab itu, mari kita perbaiki bersama-sama. Kalau itu berkaitan Islam, ya ada PKS, PKB, PAN. Ormasnya NU, Muhammadiyah, dan sebagainya. Fungsi nahi munkar tidak dilakukan secara penuh, sehingga orang mencari cantolan muncullah nama Habib Rizieq," kata Mahfud.

Habib Rizieq selama ini dikenal telah sangat sukses menjadikan FPI Ormas terdepan dalam membantu korban bencana di Indonesia. Padahal FPI berbeda dengan Ormas-ormas lainnya yang setiap tahun rutin menerima dana bantuan dari pemerintah, sementara FPI tidak pernah mengambil dana bantuan pemerintah, namun subhanallah... FPI tetap bisa menjadi Ormas terdepan dalam membantu korban bencana alam di Indonesia. 

Kiprah FPI sebagai Ormas terdepan dalam membantu korban bencana alam juga telah diakui dan diumumkan oleh media-media internasional seperti Associated Press, Washington Post, Christian Science dan lainnya. 

Antara lain wartawan Stephen Wright menulis dedikasi FPI tersebut dalam artikel berjudul "When Disaster Hits, Indonesia’s Islamists are First to Help" yang diunggah di The Washington Post yang diunggah pada 11 Juni 2019 lalu.  

Para Relawan FPI mengevakuasi puluhan ribu jenazah saat Tsunami Aceh tahun 2004 - 2005, juga turun membantu saat terjadi musibah tanggul jebol Situ Gintung, letusan Gunung Merapi, Gunung Sinabung, longsor di Cililin Bandung, longsor di Banjarnegara Jawa Tengah, banjir besar di Jakarta dan banyak tempat lain, juga membantu Muslim Rohingya secara langsung di Myanmar, membantu rakyat Palestina secara langsung di Gaza dan lain-lain.

FPI juga telah menyadarkan ribuan orang Ahmadiyah kembali kedalam Islam, FPI membantu masyarakat Mesuji Lampung yang didzollimi penguasa dan pengusaha, FPI memerangi aliran sesat, FPI menolong korban gempa bumi di Poso, korban gempa bumi di Lombok NTB, korban letusan Gunung Agung di Bali, memerangi komunisme, FPI memberikan bantuan ke Palestina, dan sebagainya. Sangat panjang daftarnya dan tidak mungkin mampu kita sebutkan semua satu per satu. 

Dokumentasi kegiatan sosial kemanusiaan FPI dan sayap juangnya baik di dalam maupun luar negeri telah didokumentasikan di Website Faktakini di Label Berita: *Aksi Sosial Kemanusiaan* yang hingga saat ini sudah mencapai lebih dari 3.400 link, silahkan klik & share 👇🏼

https://www.faktakini.net/search/label/Aksi%20Sosial%20Kemanusiaan?m=1

Sumber: republika.co.id