Pernyataan Kak Seto Usai Silaturahmi Ke Anak-Anak Di Kediaman Habib Rizieq Di Petamburan






Rabu, 16 Desember 2020

Faktakini.net, Jakarta - Hari ini, Selasa (15/12/2020) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) mengunjungi kediaman Imam Besar Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat. 

Kedatangan Kak Seto adalah untuk melihat dan bertemu langsung dengan para Cucu Habib Rizieq, yang dikabarkan sempat kaget karena mereka juga berada dalam rombongan Habib Rizieq yang kemudian diintai dan diikuti Polisi, yang kemudian berujung penembakan yang menewaskan 6 orang Laskar Pengawal Habib Rizieq. 

Habib Hanif Alatas menantu Habib Rizieq menyambut hangat kedatangan Kak Seto. Dengan penuh rasa kasih sayang Kak Seto kemudian ngobrol dan bercengkrama dengan para Cucu Habib Rizieq, serta menghibur Bocah-bocah lucu itu 

Berikut ini pernyataan Kak Seto usai melakukan kunjungan silaturahmi di Petamburan itu. 

PERNYATAAN KAK SETO TERKAIT SILATURAHIM KE ANAK-ANAK DI PETAMBURAN

1) Saya menyimak pemberitaan tentang sejumlah anak yang dikabarkan berada dalam mobil rombongan keluarga HRS. Mereka disebut akan mengunjungi pengajian keluarga.

2) Saya juga membaca rilis FPI yang menyampaikan calling kepada Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan Komnas Anak.  Lembaga Perlindungan Anak (LPAI), sebagai nama resmi dan nama asli Komnas Anak merasa terpanggil. Karena itulah, saya selaku Ketum LPAI harus juga menaruh perhatian pada masalah keselamatan dan kesehatan anak-anak dimaksud.

3) Saya pandang masyarakat perlu bijak bersikap. Terlebih dalam situasi kompleks ini, semua pihak harus terus-menerus berupaya keras bahwa, dalam situasi apa pun, keselamatan dan kesehatan anak-anak tetap didahulukan, diprioritaskan, dinomorsatukan.

4) Saya berharap anak-anak berkondisi sehat walafiat. Kemungkinan vicarious trauma atau keguncangan akibat apa yang individu saksikan sudah banyak dikaji ilmuwan. Juga, memahami dinamika kerentanan psikologis anak-anak, pemantauan terhadap mereka perlu dilakukan hingga jangka waktu tertentu ke depannya. Antara lain, untuk mengantisipasi naik turunnya kondisi anak termasuk kemungkinan delayed onset (pemunculan masalah/trauma yang tertunda). Untuk itu, saya memberikan pandangan sekaligus semangat kepada pihak keluarga agar tetap menghadapi situasi keseharian dengan penuh ketenangan. 

5) Anak-anak tidak sepatutnya distigmatisasi oleh siapa pun, pihak mana pun, apalagi dihubung-hubungkan dengan persoalan yang tengah dihadapi keluarga.