Tak Terima Habib Rizieq Didzalimi, Warga Geruduk Rumah Mahfud Di Pamekasan

 


Selasa, 1 Desember 2020

Faktakini.net, Jakarta - Al Ulama' warotsatul anbiya', Ulama itu pewaris para Nabi. Karena itu umat Islam dimanapun berada, pasti akan membela para Ulama bila didzalimi atau dikriminalisasi, terlebih bila Ulama itu adalah seorang Dzurriyah Rasulullah SAW seperti Habib Rizieq Shihab. 

Hari ini, Selasa (1/12/2020) Rumah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD di Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dikepung warga masyarakat, warga dilaporkan mulai berdatangan sekitar pukul 13.45 WIB.

Sebelum menyambangi rumah Mahfud, warga  tersebut terlebih dahulu menggelar demo di Polres Pamekasan.Dalam aksi tersebut, massa meminta agar Habib Rizieq Shihab tak dijerat sebagai tersangka. 

Selama ini Mahfud memang kerap melontarkan berbagai tudingan miring terhadap Habib Rizieq, termasuk menyebut kepulangan Habib Rizieq karena dideportasi oleh pemerintah Saudi Arabia. Ucapan Mahfud ini kemudian terbukti hoax. 

Berdasarkan hasil amatan CerdikIndonesia, massa menggunakan bahasa madura yang artinya:

"Abisnya polisi ngapain sih kok ngurusin Habib Rizieq terus. Kaya gak ada kerjaaan lain. Habib terus yang disorot"

Durasi video selama 1 menit 28 detik. Video amatir tersebut direkam dengan apa adanya. Semua massa menggunakan bahasa madura. 

Massa memprotes Mahfud MD memanggil Habib Rizieq hari ini ke Polda Metro Jaya. Walaupun, Habib Rizieq tidak hadir karena masih istirahat usai menjalani check up kesehatan di RS Ummi Bogor.

Kapolres Pamekasan, AKBP Apip Ginanjar menuturkan bahwa penggerudukan rumah ibunda Mahfud MD ini diduga karena tudingan Mahfud kepada Habib Rizieq sehingga warga Pamekasan, Madura pun tidak terima.

Setelah selesai menggelar aksi, massa yang dikabarkan dari wilayah Kecamatan Pegantenan tersebut bergerak ke rumah Mahfud.

Polisi kemudian memantau pergerakan massa yang menggunakan mobil bak. Sebagian lainnya memakai mobil pribadi.

Di depan rumah Mahfud, yang kini ditempati ibu kandungnya, massa merangsek ke pintu rumah yang terkunci.

Mereka teriak-teriak meminta penghuni rumah untuk keluar. Bahkan, ada sebagian massa yang mendorong pagar rumah tersebut.

"Kalau sama-sama orang Madura, Mahfud tolong keluar. Jangan ngumpet dan temui kami," kata salah satu massa aksi. 

Aksi berlangsung tertib dan peserta aksi yang lain mengingatkan massa tak membuat kerusakan di rumah mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut. Aksi di rumah tersebut hanya berlangsung selama lima menit 

Salah satu tetangga Mahfud, Halili menceritakan massa berbondong-bondong datang mulai pukul 13.45 WIB. Ia menyebut ratusan orang itu rata-rata mengenakan sarung, peci, hingga sorban.

"Sekitar ratusan orang lebih yang demo. Kendaraan mereka diparkir di pinggir jalan," kata Halili.

Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar mengatakan aksi massa itu merupakan spontanitas dan berlangsung tertib. 

Apip mengatakan, jajaran Polres Pamekasan sudah mengantisipasi tindakan spontan yang dilakukan para massa. Kepolisian kini memberi pengamanan di sekitaran rumah ibunda Mahfud MD. Terkait penggerudukan, dia menegaskan tidak ada aksi anarkis.

"Saya juga langsung datang sendiri dan memohon kepada massa segera pulang, mereka langsung pulang dengan tertib dan tidak ada sama sekali pengrusakan, sampah pun tidak ada, mereka tertib protokol, cuma menyampaikan aspirasi saja. Cuma sekadar sambil lewat saja," terangnya.

"Semuanya kondusif dan alhamdulillah berjalan dengan lancar dan tidak berlangsung lama. Saya juga sudah buat laporan ke Pak Kapolda dan Menko Mahfud MD," imbuh Apip.

Sumber: cnnindonesia.com, idntimes.com dan lainnya

Klik video: