(Video) Menggelegar! KH Miftah Ulama Tasik Kritik Presiden - Wapres Yang Bungkam Atas 6 Nyawa Terbunuh Di Tol

 




Sabtu, 19 Desember 2020

Faktakini.net, Jakarta - Ribuan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam menggelar unjuk rasa di Mapolres Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (18/12/2020). Mereka menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim independe untuk mengungkap tuntas kasus penembakan enam anggota Laskar Khusus FPI.

Selain itu, mereka menuntut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab dibebaskan tanpa syarat. 

Sebelum menggelar aksi, massa melakukan longmarch dari Masjid Agung ke Mapolresta Tasikmalaya, Jalan Letnan Harun, Sukarindik, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. 

Dengan menggunakan mobil komando yang dilengkapi pengeras suara, satu persatu perwakilan massa berorasi di depan Mapolresta Tasikmalaya. Aksi ini dikawal ketat oleh personel kepolisian.

Dalam orasinya, massa kecewa terhadap Presiden Joko Widodo karena belum menurunkan tim independen untuk mengusut tuntas kasus penembakan enam anggota Laskar Khusus FPI. 

Orasi KH Miftah Fauzi sungguh menggelegar. Beliau menampar presiden dan wakil presiden yang tak mengucapkan turut berdukacita atau belasungkawa atad gugurnya 6 nyawa Laskar FPI yang ditembak polisi. 

"Jika Presiden tidak membentuk tim independen, citra pemerintah akan hancur. Presiden harus menerjunkan tim independen agar kasus tersebut tidak berlarut-larut," kata KH TB Miftah Fauzi, perwakilan massa.

Massa pengunjuk rasa pun meminta kepada ulama-ulama se-Nusantara secepatnya berembug untuk mengeluarkan pernyataan dan posisi netral berada di tengah-tengah.

"Kami menuntut kepolisian menyebutkan nama-nama anggota yang telah melakukan penembakan terhadap enam anggota Laskar Khusus FPI," ujarnya. 

Berikut ini pernyataan Kyai Miftah Fauzi selengkapnya. 

Bismillahirrahmanirrahim. Permohonan terbuka utk Para Habaaib dan Ulama Indonesia. 

Dengan segala kerendahan hati al-faqiir Miftah Fauzi memohon maaf yg sedalam dalamnya jika tulisan alfaqiir ini  tidak berkenan dihati , sungguh tidak bermaksud utk lebih dari sekedar menumpahkan kegelisahan alfaqiir melihat situasi yg berkembang terakhir ini.

Yang mulia Maulana Al-Habib Lutfy bin Yahya dan para Habaaib lainya, yg Mulia Romo KH Miftahul Akhyar Ketua MUI Pusat,  yg mulia Syaikhona KH M Najieh Maemoon, yg mulia Romo Abuya Yahya Cirebon, yg mulia Abuya Uci Thurtusy Banten, yg Mulia Abuya Muhtadi Dimyathi Banten, dan Tuan Tuan Guru mulia lainnya/ para kiyai KHOS lainnya. 

Dengan tidak berniat menggurui :  Kondisi terakhir situasi Bangsa dan Negara  bagi alfaqiir yg awam ini amat sangat memperihatinkan, bahkan mengkhawatirkan jika seandainya kelompok kelompok  Ummat Islam mengambil asumsi masing masing atas berbagai peristiwa yg menimpa bangsa indonesia, sementara  menurut alfaqiir tingkat kepercayaan masyarakat kebanyakan nyaris merosot tajam terhadap citra aparatur Penegak Hukum di Indonesia. 

Terlebih pasca peristiwa tewasnya 6 orang pecinta Habib MRSH, sementara Kondisi ekonomi rakyat kecil yg semakin berat dirasakan ditengah tengah pandemi covid 19, aksi aksi unjuk rasa semakin meningkat eskalasinya....dan banyak hal hal lainnya yg tidak mungkin alfaqiir sampaikan diruang ini. 

Sungguh Demi Dzat yg menguasai kehidupan semesta jagat raya,  alfaqiir memohon kpd yg Mulia Maulana Habib Luty bin Yahya, Syaikhona KH M Najieh Maemoon Zubaer dan Romo Romo Kiyai KHOS lainnya, beserta Pimpinan Ormas Ormas Islam utk ber mudzakarah, ber musyawarah dgn melibatkan Ulama ulama KHOS  Nasional baik yg  bersikap "Kritis/ bersebrangan pendapatnya dengan  pemerintah atau yg sebaliknya/kooperatif , untuk  menghasilkan ' Tanbiih Kebangsaan', agar situasi tidak semakin memburuk, agar NKRI tetap terjaga dgn tidak mengabaikan Penegakan Hukum, agar Keadilan itu dirasakan  bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Alfaqiir hanya khawatir Fitnah fitnah keji yg pada akhirnya meluluh lantakan Negeri tercinta ini, alfaqiir takut persaudaraan sesama muslim tercabik cabik karena Adu Domba mereka yg tidak ingin melihat Ummat Islam bergandeng Tangan membangun Negeri tercinta ini . Duhai para Habaaib dan Ulama Panutan , kami Rindu sebagai mana masa Republik ini berdiri, Konon katanya para pejuang dan prolamator Negeri ini tiada henti memohon Nasihat dan Fatwa Ulamanya. Kemana Hal itu hari ini ? Duhai para Qudwah Ummah kami menanti Tuan Tuan yg mulia berembug bersama, indah, tenang rasanya jika disana hadir Ulama / kiyai  KHOS NU, Muhammadiyyah, dan para Ulama Habaaib yg tidak ber-afiliasi kpd keduanya...  Kemudian berikan kami org org kecil ini Tanbiih/ Teguran Hati utk  menghadapi situasi saat ini, juga  berikan Tanbiih kpd Tuan President, Wakil PResident, KapolRi, Panglima TNI serta para Pembantu President lainnya utk bersikap, berkata dan Membuat keputusan yg tepat dan benar. 

Kami Yaqin dgn "Bahasa Jiwa" dari  Guru guru Mulia Bangsa akan  paling tidak menyejukan ummat dan Mengetuk Hati para Penguasa utk sama sama menyadari ini adalah Bangsa dan Negara yg dibangun dgn Darah dan air mata Jutaan Rakyatnya yg juga  tidak bisa mengabaikan pengorbanan Ulama dan kiyai nya.... kami yaqiin samudera elmu dan keluasan Waskita Tuan Tuan Guru panutan ummat lebih mengetahuinya. Mohon alfaqiir dimaafkan atas semua ini, jika tidak berkenan Sudilah kiranya anggap saja angin yg berlalu tiada makna apapun, dan sungguh rasa Hormat dan kecintaan alfaqiir tiada berkurang sedikitpun kpd para Ulama, Habaaib di Negeri tercinta ini. 

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kesehatan dan keberkahan bagi Bangsa dan Negara tercinta ini,  aamiin. Alfaqiir Miftah Fauzi Al- bantany. #TanbiihKebangsaanYgberDiriDiTengah #MohonBantuShare

Klik video: