(Video) Warga Aceh Usir Pendemo Bayaran Anti HRS, Pendemo Ngaku Mahasiswa Tapi Seragam Kampusnya Abal-Abal




Rabu, 16 Desember 2020

Faktakini.net, Jakarta - Rasanya mustahil bila ada orang Aceh, tapi membenci Front Pembela Islam (FPI). Karena selama ini seperti ada ikatan khusus dan luar biasa antara FPI dengan warga Aceh, termasuk saat Aceh dilanda musibah besar gempa bumi dan tsunami di tahun 2004 lalu, Relawan FPI paling bersemangat datang untuk membantu para korban. 

Bahkan Habib Rizieq Shihab sendiri yang saat itu masih sebagai Ketua Umum DPP FPI, saat itu juga terjun dan tinggal di Aceh selama berbulan-bulan demi untuk mengevakuasi jenazah dan membantu saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah tersebut. 

"Saya pernah mengunjungi Habib Rizieq dan kawan-kawan FPI ketika bencana tsunami Aceh, saya salut kepada FPI yang telah mengevakuasi puluhan ribu mayat ketika itu," demikian pengakuan Menteri Sosial saat itu Dr. Salim Segaf Aljufri. 

"Saat bencana Tsunami Aceh saya bertemu Habib Rizieq, ternyata beliau dan laskar FPI itu tinggal di kuburan dengan mendirikan tenda-tenda bukan di hotel. Habib Rizieq memimpin laskar untuk mengevakuasi mayat selama 4 bulan, Subhanallah inilah yang FPI lakukan. Bayangkan, tinggal di kuburan, kita semalam aja udah takut, ini 4 bulan", ujarnya. 

Karena itu begitu sekelompok massa yang diduga bayaran muncul dan melakukan aksi ujaran kebencian terhadap Habib Rizieq hari ini Rabu (16/12/2020) di Simpang Lima, tak menunggu lama aksi itu langsung dibubarkan oleh warga Aceh. 

Lucunya para pendemo yang diduga bayaran itu, kali ini "tema nya" adalah mereka mengaku sebagai Mahasiswa, bahkan nekad mengenakan seragam berwarna warni supaya dikira betul-betul Mahasiswa. 

Tapi lucunya tak satupun dari seragam yang mereka kenakan yang memiliki logo almamater atau nama universitas nya. Jadi kepalsuan nya terlalu kentara. 

Setelah didatangi warga, para pendemo pun berhamburan menyelamatkan diri.

Diketahui, ternyata pembubaran paksa itu dilakukan oleh mahasiswa dari Dema UIN Ar-Raniry.

Kepada massa aksi Presiden Mahasiswa UIN Ar-Raniry, Reza Hendra Putra langsung menghampiri massa itu dengan menanyakan mereka mewakili universitas mana.

Namun para demonstran bayaran itu tak mampu menjawab dan langsung lari kocar-kacir.

"Kami di sini pecinta ulama. Jangan bawa-bawa Aceh dan mahasiswa untuk aksi yang ditunggangi ini," teriak Reza kepada para demonstran.

"Dibayar berapa kalian? Kalian orang Islam bukan?", ujar para Mahasiswa dan warga Aceh kepada pendemo bayaran itu.

Setelah itu para demonstran bayaran yang hanya berjumlah belasan orang itu langsung pergi dan membubarkan diri.

"Sdh dpt klarifikasi, saat dibriefing tujuan demo unt kebebasan HRS..., mrk dikasih baju seragam baru, warna warni, tp tdk tertulis nama/logo almamaternya (+ Rp. 100rb) ...ternyata saat berjalannya demo, tujuan demo bebaskan HRS berubah, mendukung kepolisian unt memproses hukum HRS....yg pasti HRS sgt berjasa unt rakyat Aceh (salah satunya pasca Tsunami), jd tdk mgkn rakyat Aceh 'melukai' HRS...murni permainan pihak2 tertentu...wallahu a'lam", klarifikasi salah seorang warga Aceh di Media Sosial.

Sumber: tribunnews.com dan lainnya

Klik video: