Anies: Tak Benar DKI Minta Pusat Ambil Alih Tangani COVID-19, DKI Tak Pernah Bergeming Hadapi Tantangan Ini!
Kamis, 28 Januari 2021
Faktakini.info
𝐀𝐧𝐢𝐞𝐬: 𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐁𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐁𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐃𝐊𝐈 𝐌𝐞𝐦𝐢𝐧𝐭𝐚 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐭 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐦𝐛𝐢𝐥 𝐀𝐥𝐢𝐡 𝐓𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐢 𝐂𝐨𝐯𝐢𝐝-𝟏𝟗, 𝐝𝐚𝐧 𝐃𝐊𝐈 𝐓𝐚𝐤 𝐏𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐒𝐞𝐝𝐢𝐤𝐢𝐭𝐩𝐮𝐧 𝐁𝐞𝐫𝐠𝐞𝐦𝐢𝐧𝐠 𝐇𝐚𝐝𝐚𝐩𝐢 𝐓𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐁𝐞𝐬𝐚𝐫 𝐈𝐧𝐢
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan akhirnya angkat bicara terkait kabar palsu yang mengatakan dirinya tidak sanggup menangani pandemi Covid-19 dan menyerahkannya ke Pemerintah Pusat.
Anies meluruskan bahwa kabar palsu yang menyerang dirinya tidaklah benar. Anies dengan tegas membantah kabar tersebut dan memastikan bahwa DKI justru sangat serius dalam menangani pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan Anies dalam acara Prime Talk 'Metro TV', Rabu (27/1/2021).
Dalam kesempatan itu, Anies mengatakan bentuk keseriusan DKI Jakarta dalam menangani pandemi dilakukan sejak awal hingga saat ini.
"Tidak benar bahwa DKI meminta pusat mengambil alih dan kami justru dari awal kalau boleh cek catatan yang pertama mengumumkan kasus Covid-19 adalah DKI," ujar Anies.
"Yang sejak awal menyampaikan bahwa ini persoalan jangka panjang, karena itulah DKI serius sampai sekarang dan di masa yang akan datang," ungkapnya.
Meski memang diakui bukan perkara yang mudah, Anies membantah ketika DKI disebut kewalahan dalam menghadapi permasalahan Covid-19.
"Dan DKI tidak pernah sedikit pun memberi kesan bahwa kami kewalahan, tidak," kata Anies.
"Memang tantangannya besar, tapi kami bersiap."
Menurutnya hal itu menjadi satu keseriusan DKI dalam menangani pandemi ini.
"Bahkan saat ini fasilitas rumah sakit milik DKI yang disiapkan menagani Covid-19 itu 63 persen," ungkapnya.
Selain fasilitas kesehatan, Anies juga menyinggung langkah nyata DKI dalam menangani kasus Covid-19, yakni menggencarkan 3 T, testing, tracing, treatment.
"Keseriusan DKI ini bukan dalam retorik, keseriusan itu dilakukan dalam langkah-langkah," terangnya.
"Terkait 3 T, testing, hari ini per Mimggu kita 131 ribu testing, padahal menurut WHO cukup 10 ribu, ini 112 kali lipat. Lalu traching, ada 1.500 tenaga traching ditempatkan di 39 puskesmas."
"Jadi DKI amat serius, DKI terus ambil tanggung jawab, dan DKI tidak pernah sedikitpun bergeming dalam menghadapi tantangan yang besar ini," tandasnya.
Oleh: Munandar, Warganet