Anies Tak Pernah Bilang Menyerah Tangani Covid-19 Dan Lempar Tanggung Jawab Ke Pusat

 



Selasa, 26 Januari 2021

Faktakini.info

𝐒𝐚𝐥𝐚𝐡! 𝐆𝐮𝐛𝐞𝐫𝐧𝐮𝐫 𝐀𝐧𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐚𝐤 𝐏𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐊𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐲𝐞𝐫𝐚𝐡 𝐓𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐢 𝐂𝐨𝐯𝐢𝐝-𝟏𝟗 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐥𝐞𝐦𝐩𝐚𝐫 𝐓𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧𝐠𝐣𝐚𝐰𝐚𝐛 𝐤𝐞 𝐏𝐞𝐦𝐞𝐫𝐢𝐧𝐭𝐚𝐡 𝐏𝐮𝐬𝐚𝐭

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dikatakan menyerah dan melempar tanggungjawab kepada pemerintah pusat soal penanganan Covid-19 di Jakarta.

Kabar tersebut jelas tidak benar dan cenderung di ada-ada. 

Berita tersebut pertama kali terbit dari portal media online Kompas.com dengan judul yang sangat bombastis. Berita pertama berjudul: “Anies Disebut Telah Meminta Pusat Ambil Alih Koordinasi Penanganan Covid-19 di Jabodetabek” https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/19/22013591/anies-disebut-telah-meminta-pusat-ambil-alih-koordinasi-penanganan-covid . Sementara berita kedua berjudul: “Anies Serahkan Penanganan Covid-19 ke Pusat, Epidemiolog: Memang Tugas Pemerintah Pusat” https://nasional.kompas.com/read/2021/01/21/13133671/anies-serahkan-penanganan-covid-19-ke-pusat-epidemiolog-memang-tugas?page=all .

Kedua judul di atas diambil Kompas.com dengan mengutip pernyataan dari Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria. 

Pernyataan lengkap Ariza Patria sebagaimana dikutip dari Kumparan, Detik, dan Kompas sendiri berbunyi seperti ini: 

"Pak Gubernur berkoordinasi dengan pemerintah pusat, berharap nanti pemerintah pusat bisa mengambil alih, memimpin agar ada peningkatan fasilitas di sekitar Bodetabek (Bogor Depok, Tangerang, dan Bekasi). Sehingga ketersediaan dari fasilitas di Jakarta bisa terus meningkat, tapi okupansinya turun," ujar Ariza di Balaikota, Selasa, (19/1/2021).

Dijelaskan oleh Ariza bahwa perlu adanya campur tangan dari pemerintah pusat soal fasilitas kesehatan. Mengingat fasilitas kesehatan yang dimiliki Pemprov Jakarta kian penuh. Terlebih, banyak juga warga Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) yang ikut dirawat di RS milik Pemprov DKI tersebut.

Pernyataan Wagub Ariza didasarkan pada data yang dirilis Dinas Kesehatan DKI, per 17 Januari 2021, tercatat 24 persen kapasitas rumah sakit di Jakarta diisi oleh warga Bodetabek. Daerah-daerah Bodebek ini sebenarnya juga memiliki RS rujukan, namun kapasitasnya juga penuh.

Riza Patria berharap penambahan kapasitas rumah sakit rujukan Covid-19 di wilayah penyangga bisa terus dilakukan. Sehingga seluruh wilayah penyangga bisa menampung warganya sendiri.  Dengan begitu, diharapkan dapat mengurangi beban kapasitas rumah sakit di Jakarta. 

"Selain kami di DKI terus meningkatkan berbagai fasilitas, kami juga berkoordinasi dengan daerah lainnya sekitar Jakarta juga untuk meningkatkan berbagai fasilitas termasuk rumah rujukan," kata Riza. 

"Sehingga nanti warga di luar Jakarta tidak ke Jakarta, bisa ditampung dengan baik dilayani rumah sakit di sekitar Jakarta," lanjutnya.

Namun, Kompas.com memberitakan hal itu menjadi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah meminta pemerintah pusat mengambil alih koordinasi penangangan Covid-19 di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Kompas menambahkan Jakarta dari pernyataan Wagub Ariza Patria. Padahal Ariza hanya menyebut Bodetabek (Bogor, Depok, Tangeran, dan Bekasi).

Kompas mengutipnya demikian: 

"Pak Gubernur berkoordinasi dengan pemerintah pusat, berharap nanti pemerintah pusat bisa mengambil alih, memimpin," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/1/2021).

Dilanjutkan oleh Kompas, apabila pemerintah pusat mengambil alih, diharapkan fasilitas kesehatan di daerah penyangga Jakarta bisa bertambah dan fasilitas kesehatan di Jakarta kembali memiliki ketersediaan tempat tidur yang baik. 

"Agar ada peningkatan fasilitas di sekitar Bodetabek, sehingga ketersediaan fasilitas di Jakarta bisa terus meningkat, tapi okupansinya turun," kata Riza.

Jadi, baik Wagub Ariza maupun Gubernur Anies, tidak ada yang mengatakan menyerah menangani Covid-19. Yang ada malah Pemprov DKI membantu wilayah penyangga menangani Covid-19.

Poin penting dari pernyataan Wagub Ariza adalah pihaknya ingin menyampaikan bahwa Pusat harus membantu koordinasi Bodetabek. Tetapi media Kompas salah kutip dan menyebutkannya Jabodetabek. Sehingga Buzzer memanfaatkan hal itu dan memlintirnya dengan menyimpulkan bahwa Gubernur Anies melempar handuk.

Untuk diketahui, Judul yang sama juga beredar banyak di portal emdia online.  Misalnya judul bombastis: “Tangsel dan Depok Menyerah, Minta Pusat Ambil Alih Penangangan Covid-19”. Padahal tidak disebutkan bahwa Depok dan Tangsel menyerah menangani Covid-19. Yang dikatakan Walikota Depok dan Wakil Walikota Tangsel adalah mereka sepakat dengan usulan bahwa pemerintah pusat harus mengintervensi ketersediaan fasilitas kesehatan di Bodetabek.

Oleh: Nasruddin, Warganet