Awal Tahun Tak Terdengar Banjir, Inilah Beberapa Program Kerja Cerdas Anies

 



Sabtu, 9 Januari 2021

Faktakini.info

𝐀𝐰𝐚𝐥 𝐓𝐚𝐡𝐮𝐧 𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐓𝐞𝐫𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐫 𝐁𝐚𝐧𝐣𝐢𝐫, 𝐈𝐧𝐢𝐥𝐚𝐡 𝐁𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐏𝐫𝐨𝐠𝐫𝐚𝐦 𝐊𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐂𝐞𝐫𝐝𝐚𝐬 𝐀𝐧𝐢𝐞𝐬 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐌𝐞𝐧𝐠𝐚𝐭𝐚𝐬𝐢𝐧𝐲𝐚

Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menanggulangi banjir mulai nampak terlihat hasilnya. Hal tersebut terlihat saat Jakarta tak terdengar banjir tahun ini.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengebut beberapa program kerja untuk mengatasi banjir di Jakarta. Inilah beberapa langkah yang dilakukan Anies untuk menanggulangi banjir di Jakarta.

*Terbitkan Instruksi Pengendalian Banjir*

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim. Instruksi Gubernur yang diteken pada 15 September lalu itu meminta seluruh lurah, camat, wali kota hingga kepala dinas untuk mengebut semua program penangan banjir. Anies mengingatkan adanya perubahan iklim yang membuat musim hujan diperkirakan terjadi lebih awal dari biasanya.

Instruksi gubernur menekankan pembangunan sistem deteksi dan peringatan dini serta sistem penanggulangan banjir. Serta arahan untuk memastikan infrastruktur pengendalian banjir yang sudah ada selalu beroperasi dalam kapasitas optimal. "Mempercepat pembangunan infrastruktur pengendalian banjir yang belum terealisasi." Demikian instruksi gubernur itu.

*Maksimalkan Pompa dan Sumur Resapan*

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juani Yusuf akan memaksimalkan penggunaan pompa hingga sumur resapan untuk pengendalian banjir Jakarta. Langkah-langkah pengendalian banjir Jakarta itu tertuang dalam instruksi Gubernur Nomor 55 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim.

Menurut Juaini, DKI memiliki 478 unit pompa pengendali banjir. Meski rata-rata sudah berusia di atas 10 tahun, hanya dua sampai tiga persen pompa yang rusak.

DKI juga mempercepat pembangunan sumur resapan di lokasi rawan genangan. Akan ada 300 ribu sumur resapan yang dibangun tahun ini. Sedangkan jumlah keseluruhan dari total tahun sebelumnya sudah mencapai sekitar tiga sampai empat ribu titik.

*Normalisasi Situ dan Embung*

Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto akan membangun embung dan menormalkan saluran air untuk antisipasi banjir Jakarta saat musim hujan nanti. Embung atau penampungan air skala besar akan dibangun di dua lokasi yang selama ini rawan banjir.

Ada tiga lokasi rawan banjir di Jakarta Barat. Lokasi pertama di belakang Rusun Lokbin Tegal Alur, yaitu permukiman RT 15/03 dan permukiman warga RW 01. Lokasi kedua di Jalan Dharma Wanita 1, Rawa Buaya, dan lokasi ketiga di Kampung Bulak RT 10/1, Semanan, belakang Rusun Pesakih. "Kami menindaklanjuti perintah Gubernur untuk meninjau tiga lokasi rawan genangan yang lama surutnya dibandingkan wilayah lain," kata Uus Kuswanto di Tegal Alur, Ahad lalu.

*Turunkan 54 Eskavator untuk Keruk Lumpur*

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria telah menurunkan 54 ekskavator pengeruk lumpur dan sampah di 13 sungai untuk mencegah banjir Jakarta. Pemerintah DKI Jakarta juga membuat sodetan untuk mengalihkan aliran air agar tidak terjadi banjir. Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan pembelian mobil pompa penyedot genangan air.

Oleh: Anastasya, Warganet