Banjir di Kalsel, Front Persaudaraan Islam Buka 8 Posko Dapur Umum, Bagikan Nasi dan Sembako
Ahad, 17 Januari 2021
Faktakini.info, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan ada lebih kurang 21.990 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kemudian Ada sebanyak 6.346 unit rumah terendam banjir. Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut juga melaporkan tinggi muka air saat ini terpantau sekitar 150 sampai 200 sentimeter. Banjir tersebut merendam sekitar 6.346 rumah penduduk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mengatakan wilayah terparah yang terkena banjir adalah Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut. Di Tanah Laut, daerah yang terparah terkena banjir ialah Kecamatan Bati-Bati, Tambang Ulang, dan Kurau. Ketinggian air berkisar antara 50 centimeter hingga 1 meter. Di Tanah Laut, banjir merendam jalan raya poros dari arah Banjarmasin menuju Pelaihari dan sebaliknya, sehingga arus lalu lintas juga dialihkan ke jalur alternatif.
Selain itu, ada lima wilayah lainnya yang terdampak air pasang akibat tingginya curah hujan yaitu Kota Banjarbaru, Kabupaten Tapin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Tabalong. Di Kabupaten Tapin, warga yang terdampak banjir mencapai 85 kepala keluarga (KK) di RT 13 dan RT 14, Kelurahan Raya Belanti, Kecamatan Binuang. Ketinggian airnya 30-50 Cm. Di Hulu Sungai Selatan, enam kecamatan terdampak banjir setinggi 20-150 Cm. Yakni, Kecamatan Loksado, Padang Batung, Kandangan, Angkinang, Telaga Langsat dan Sungai Raya.
Data tersebut dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB per Jumat (15/1) pukul 11.40 WIB. Saat ini, BPBD Tanah Laut masih melakukan pendataan 5 titik pengungsian bagi masyarakat. BPBD Kabupaten Tanah Laut juga mendata beberapa kebutuhan mendesak yang dibutuhkan masyarakat terdampak seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut, dan peralatan dasar kebencanaan. Berdasarkan pemantauan BMKG, Kalsel berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB banjir yang melanda setidaknya 5 kabupaten-kota di Kalimantan Selatan pada 14 Januari 2021 dipicu oleh tingginya intensitas hujan.
Sementara itu Tim Relawan Hilal Merah Indonesia tetap berupaya untuk terus membantu warga yang terdampak banjir dengan segenap kemampuan yang ada. Tetap menjaga koordinasi antara DPD HILMI Kalimantan Selatan dengan DPP HILMI serta antara DPW dan DPC terkait di wilayah terdampak banjir. Tim Relawan tetap tetap berfokus untuk membantu evakuasi warga terdampak serta Mendirikan Posko Dapur Umum guna kepentingan warga terdampak. Tetap menjaga semangat atau ghiroh kemanusiaan utuk membantu warga terdampak sebesar mungkin serta dengan segenap kemampuan yang dimiliki.
Posko Dapur Umum Tim Relawan HILMI terus bertambah karena sebaran wilayah yang terdampak banjir juga terus meluas. Setidaknya ada 5 Kabupaten yang wilayahnya tergenangi air.
Setelah pendirian 2 Posko Dapur Umum untuk warga terdampak banjir di awal, yaitu 1 Posko Dapur Umum berada di Desa Bati-bati serta 1 Posko lagi berada di Desa Benua Raya Kecamatan Bati-bati. Posko Kemanusian Bertambah 2 Posko lagi menjadi menjadi 4 Poskos. 1 Posko Dapur Umum yaitu di Ibukota Kabupaten Tanah Laut yaitu Pelaihari karena daerah sekitarnya sudah terdampak banjir kiriman dari daerah atas pegunungan. Serta satu lagi Posko Kemanusian di wilayah BJB. Posko Dapur Umum terus bertambah lagi 4 Posko, sehingga total semuanya ada 8 Posko Kemanusian berupa Dapur Umum.
Kendala di lapangan dalam pendistribusian makanan siap saji adalah alat transportasi terutama di wilayah yang genangan air cukup dalam dan hanya bisa dilalui menggunakan perahu karet atau sampan kayu. Ketersediaan sarana perahu karet cukup langka di Kalimantan Selatan. Meskipun demikian Tim Relawan tetap berjibaku untuk mengantarkan makanan siap saji kepada warga terdampat dengan menggunakan ban dalam mobil besar, kemudian juga dengan menggunakan sampan kayu, serta ada juga di wilayah yang memiliki perahu karet. Selain itu kendaraan besar seperti dumtruk juga digunakan untuk pendistribusian makanan untuk wilayah yang genangan airnya sekitar 40 cm.
Selama proses pendirian Posko Kemanusian berupa Dapur Umum ini Tim Relawan HILMI telah bekerjasama dengan berbagai Komunitas antaranya adalah Komunitas Baratib Ba’mal di wilayah Tala. Komunitas Media Dakwah Kalsel di wilayah Banjar Baru kemudian Komunitas Pemuda Surga di wilayah HSS DPC Nagara serta komunitas Perguruan Kera Sakti di wilayah Balangan dan tak lupa juga Relawan Bati-bati.
Hingga kini sudah disalurkan lebih kurang sejumlah lebih dari 12.000 ribu paket makanan siap saji. Keseluruhan pendanaan diperoleh selain dari Kas Dana Tim Relawan selain itu juga diperoleh dari masyarakat yang mendonasikan bantuan logistik serta bantuan lainnya kepada Tim relawan. Hingga kin Tim Relawan tetap berupaya untk istiqomah dalam bantuan kemanuasiaan kepada warga yang terdampak banjir di Kaimantan Selatan. Selain itu kami juga Berdoa dan berharap banjir ini cepat surut serta tak lupa kami haturkan terima kasih kepada para dermawan yang telah memberikan bantuannya.
Sumber: Ilham Bati-bati Kontributor LIF, Zein Tabanie, Andi Untung, Ali Janggut; Tim Hilmi Kalsel, HILMI