Disaat Rekening FPI Diblokir, PBNU Malah Dapat Hibah Lahan 10 Hektare Dari Luhut

 




Kamis, 21 Januari 2021

Faktakini.info, Jakarta - 6 Anggota Front Pembela Islam (FPI) ditembak mati oleh Polisi. Setelah itu Imam Besarnya yaitu Habib Rizieq Shihab ditahan. Masih belum puas, lalu Organisasi nya (FPI) dibubarkan. Tidak itu saja, nomor rekening FPI dan siapapun yang dianggap terkait, diblokir oleh pemerintah. 

Itulah perlakuan terhadap FPI dan kejadian yang dialami oleh Ormas Islam itu dalam beberapa pekan terakhir, khususnya setelah Habib Rizieq pulang ke Indonesia pada 10 November 2020 lalu. 

Namun perlakuan sebaliknya terhadap Nahdhatul Ulama. Disaat rekening FPI dibekukan, PBNU malah mendapat "hadiah" lahan seluas 10 hektare. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menghibahkan lahan seluas 10 hektare di daerah Jonggol, Bogor, Jawa Barat kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Melalui akun Instagramnya, Luhut bercerita bila dirinya pernah mengusulkan kepada Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk membuat sekolah bagi simpatisan NU yang berkualitas. Saat itu, kata Luhut, Gus Dur sangat antusias dan mengamini usulannya itu.

“Akhirnya kesempatan yang saya nantikan itu tiba, saya menepati janji yang saya buat dengan guru saya,” kata Luhut seperti dikutip dari akun Instagram @luhut.pandjatitan, dikutip Kamis (21/01/2021).

Bersama dengan putri Gus Dur, Yenny Wahid dan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, Luhut menyaksikan langsung proses hibah tanah seluas 10 hektare di kawasan Jonggol, Bogor. Tanah tersebut rencananya akan digunakan untuk kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Indonesia.

Sayangnya, tidak dijelaskan, lahan tersebut milik Luhut pribadi atau milik negara yang dihibahkan kepada PBNU.

Luhut yang juga memiliki Yayasan Del yang membawahi sejumlah lembaga pendidikan, mengakui siap terlibat dalam perencanaan pembangunan universitas tersebut.

“Maka dari itu, saya sampaikan usulan untuk merumuskan dan menentukan seperti apa grand design-nya. Syukur-syukur di tahun ini sudah jadi masterplan-nya,” ujar Luhut.

Dia berharap pembangunan gedung Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia tidak sekadar bangunan fisik tetapi juga membangun pendidikan manusia khususnya insan NU di Indonesia.

“Saya berharap kampus ini dapat melahirkan banyak intelektual yang menjunjung tinggi kebhinnekaan, religiusitas yang nasionalis dan tentunya berbudaya. Sesuai dengan jati diri warga Nahdliyin yang religius namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya nusantara,” kata Luhut.

Sumber: suaraislam.id