Dr Ian Wilson: Penembakan 6 Anggota FPI Adalah Pembunuhan di Luar Hukum Oleh Polisi

 





Sabtu, 2 Januari 2021

Faktakini.net, Jakarta - Berbagai pihak meminta agar kematian enam orang anggota FPI yang ditembak polisi saat mendampingi perjalanan rombongan Habib Rizieq Shihab, hari Senin (7/12/2020) diusut secara transparan dan independen.

Dr Ian Wilson, dosen senior di Murdoch University, Australia Barat, mengatakan kepada ABC Indonesia jika peristiwa penembakan tersebut sebagai "extrajudicial killing" atau pembunuhan di luar hukum oleh polisi.

"Saya rasa akan banyak dari pendukungnya yang melihatnya jika ada atau akan ada upaya dari otoritas untuk mengancam keselamatan (Habib) Rizieq," ujar Ian yang pernah menulis buku soal jatah preman di Indonesia di tahun 2018 lalu.

"Enam pria muda yang meninggal pada dasarnya adalah korban dari extrajudicial killing," tambahnya.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Korban Kekerasan (KontraS) dalam pernyataannya yang dikeluarkan Senin malam kemarin. "Pasalnya, secara kepemilikan senjata, kepolisian jelas lebih siap," ujar Rivanle Anandar, wakil koordinator bidang riset dan mobilisasi KontraS.

"Juga penggunaannya [senjata api] tidak boleh mematikan dan tidak boleh sewenang-wenang."

KontraS mengatakan dari hasil pemantauannya selama tiga bulan terakhir, ada 29 peristiwa pembunuhan di luar hukum yang mengakibatkan 34 orang tewas.

Harus diusut tanpa memicu konflik tambahan

Dr Ian mengatakan meski ada perbedaan keterangan soal siapa yang mulai melakukan penyerangan, peristiwa penembakan tersebut dikhawatirkan akan makin meningkatkan ketegangan dan "berbahaya secara politik".

Menurutnya, tentu ada persepsi di kalangan pendukung (Habib) Rizieq jika "FPI sedang diserang" dan membuat mereka tidak akan percaya apa pun yang dikatakan polisi. 

"Jika pemerintah melakukan pendekatan dengan cara yang membuat (Habib) Rizieq jadi tokoh jihad, akan memperkuat daya tariknya dan statusnya sebagai pahlawan."

Karenanya, Ian mengatakan, pendekatan yang dilakukan Pemerintah Indonesia nantinya akan menjadi "tes sesungguhnya" soal kemampuan dalam mengatasi FPI, tanpa membuat lebih banyak konflik.

Sejumlah pengamat telah menjelaskan bagaimana sosok (Habib) Rizieq yang banyak dimaki, tetapi menarik banyak simpati. 

"(Habib) Rizieq adalah sosok pahlawan dan perjuangan bagi sejumlah orang, khususnya di kalangan pemuda di Jakarta," jelas Dr Ian.

"Saya rasa ini harus menjadi bagian dari strategi penanganan untuk meminimalkan konflik dan menenangkan, serta tidak memperkuat pengaruhnya."

KontraS mengatakan, Polri harus usut tuntas kematian enam orang tersebut secara "transparan dan akuntabel".

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Usman Hamid, Direktur Amnesty International Indonesia yang meminta agar polisi melakukan penyelidikan dengan "terbuka dan transparan".

"Insiden tersebut harus diselidiki secara independen dan jika petugas polisi melanggar standar internasional terkait penggunaan kekuatan dan senjata api, mereka harus dibawa ke pengadilan."

Foto: Dr Ian Wilson

Sumber: wartaekonomi.co.id