Front Persaudaraan Islam Bersihkan Sampah Sisa Banjir Dan Bagikan Sembako Di HST Kalsel

 




Kamis, 21 Januari 2021

Faktakini.info, Jakarta - Musibah banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan sejak sepekan lalu, masih belum surut. Puluhan ribu warga harus meninggalkan rumah demi keselamatan mereka.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat, banjir kali ini berdampak pada kehidupan 70.000 warga. Rumah mereka digenangi air dengan ketinggian bervariasi. Banjir kali ini disebut sebagai banjir terparah. 

Para Relawan Front Persaudaraan Islam (FPI) tidak tinggal diam melihat musibah ini, dan alhamdulillah telah menyalurkan berbagai bantuan untuk titik-titik banjir di Kalimantan Selatan. 

Puluhan relawan dari Front Persaudaraan Islam bersama relawan Khadimul Ummat dan Laskar Siaga Bencana, Kabupaten Hulu Sungai Tengah turut berpartisipasi kegiatan pembersihan pasca banjir di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Para relawan ini juga mendistribusikan bantuan sembako dan pakaian kepada para korban banjir. 

Salah satu relawan Edwan Ansari mengatakan partisipasi para relawan ini sebagai aksi sosial membantu warga Hulu Sungai Tengah membersihkan sisa sampah pasca banjir.

"Aksi sosial ini sebagai bentuk kepedulian kita untuk membantu warga yang terdampak banjir," jelas Edwan saat mereka sibuk membantu warga membersihkan TK TPA Al-Qur'an Nurul Muhtadin Desa Matang Birik dan Karpet Mesjid Nurul Muhtadin, hari Kamis (21/1/2021)

Ia juga mengingatkan para relawan agar selalu mengutamakan kesehatan keselamatan diri

Sebelumnya banjir hebat di Kabupaten HST pada Kamis (14/1) meninggalkan luka mendalam bagi warga 'Bumi Murakata'.

Banjir terparah terjadi di Kecamatan Hantakan dan Barabai menyusul hancurnya ratusan rumah warga dan di Kecamatan Barabai melumpuhkan kota, karena seluruh fasilitas umum terendam banjir.

Laporan sementara menurutnya ada sebanyak sembilan orang meninggal, delapan orang di Kecamatan Hantakan dan satu orang di Kecamatan Barabai.

Untuk data rumah se-HST ada 264 buah rumah yang hilang disapu banjir dan 340 buah rumah yang rusak.

Rinciannya yaitu di Kecamatan Hantakan ada 200 rumah yang hilang dan 250 buah rumah rusak. Di Kecamatan Batu Benawa 58 rumah hilang dan 90 buah rumah rusak. Sedangkan di kecamatan Batang Alai Timur ada enam buah rumah yang hilang.

"Sedangkan fasilitas umum yang rusak atau terendam adalah sebanyak 21 masjid, 31 langgar, 26 sekolah, 13 perkantoran, tujuh jembatan dan satu jalan demikian dari dari BPBD HST yg dapat kami himpun", tutupnya. 

Sumber: Muhammad Saufi



Klik video: