Habib Idrus Alhabsyi: Ukhuwwah Fid-Din Langkah Awal Membangun Masyarakat Muslim

 



Senin, 25 Januari 2021

Faktakini.info

Ukhuwwah Fid-Din Sebagai Langkah Awal Dalam Membangun Masyarakat Muslim.

(Sayyid Idrus bin Ali Al Habsyi S. Fil. I)

Di antara keistimewaan yang di berikan Allah SWT kepada ummat Islam adalah bahwa orang orang muslim yang mengimani mabda mabda Islam dan mengamalkan manhajnya di ikat oleh rasa persaudaraan seagama dan seaqidah, persaudaraan dalam beramal dan berperilaku, serta persaudaraan dalam mendakwahkan agama tauhid dan dalam berjuang di jalan Allah SWT.

Kita mengetahui bahwa pada waktu Rasulullah SAW memasuki Madinah ketika hijrah, diantara langkah awal yang beliau lakukan adalah membangun masjid dan mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan Anshar

Masjid merupakan pusat syi'ar Islam, tempat ibadah, serta untuk pendidikan ummat, dan dengan masjid ini tempat untuk terjalin nya persaudaraan dan saling mengenal sesama muslim. Begitu juga persaudaraan antara Muhajirin dan Anshar yang Nabi terapkan merupakan unsur terpenting. Sebab kaum muslim tidak akan dapat melaksanakan dakwah dan harakahnya dengan baik di tengah tengah umat manusia melainkan  dengan kekuatan persaudaraan ini. 

Maka persaudaraan merupakan tiang penyangga dalam mensyiarkan Islam serta berjuang di jalan Allah, dengan ikatan persaudaraan dan saling mencintai karena Allah, yang masing masing mengetahui hak serta kewajiban saudaranya yang harus di jaga dan dipeliharanya. Sebagaimana Sabda Rasul SAW. 

(Janganlah kamu saling membenci, jangan saling mendengki, jangan saling membelakangi, dan jadilah kamu sebagai hamba hamba Allah yang bersaudara. HR Bukhori dari Anas bin Malik). 

Dan dalam hadist yang lain Rasul SAW bersabda

( Orang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lainnya, tidak boleh menganiayanya dan mengkhianatinya. Barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya, maka Allah memenuhi kebutuhannya, dan barang siapa yang menghilangkan kesusahan seorang muslim maka Allah akan menghilangkan kesusahannya dari kesusahan kesusahan pada hari kiamat dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aib nya pada hari kiamat. HR Bukhori dari Salim bin Abdulloh bin Umar bin Khattab)

Di dalam hadist yang lain Rasul SAW bersabda

( Orang muslim itu saudara bagi kaum muslim yang lainnya, tidak boleh mengkhianatinya, membohonginya dan menghinanya. Setiap muslim bagi muslim lainnya haram kehormatannya, hartanya dan darahnya. HR Tirmidzi bersumber dari Abu Hurairoh)

Allah SWT mengistimewakan kaum mukmin dengan ukhuwah Islamiyyah, dengan ukhuwah Islamiyyah ini mereka menjadi sebaik baik ummat yang dilahirkan untuk manusia. Karena dengan adanya persaudaraan ini akan timbul sikap saling menolong, membantu dan mendukung. Dan dengan kita berjamaah yang diikat rasa persaudaraan maka ini jalan yang mudah untuk melawan kebatilan dan kezaliman

Itulah ukhuwah Fid-Din (persaudaraan dalam agama) yang menjadi fundamen yang kokoh bagi bangunan masyarakat Islam. Bahkan ukhuwah ini merupakan nikmat dari Allah yang sangat besar kepada hamba hamba nya yang beriman, karena dengan ukhuwah itulah mereka menjadi suatu ummat, setelah sebelumnya terpecah pecah dalam kelompok kelompok kecil yang saling bermusuhan. Dengan ukhuwah itu pula mereka hidup saling mencintai satu dengan yang lainnya setelah sebelumnya hidup bermusuhan

Sungguh Allah telah memberi nikmat kepada hamba hamba nya yang beriman dengan ukhuwah ini sebagaimana yang di firmankannya. 

(Dan berpeganglah kamu semua nya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadikan kamu karena nikmat Allah orang orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat ayat nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk Al Imran:103). 

Menurut Ibnu Abbas bahwa yang di maksud dengan hablullah (tali Allah) disini ialah Al Qur'an. Sedangkan menurut Ibnu Mas'ud yang di maksud dengan tali Allah disini ialah jamaah. Kedua penafsiran tersebut saling mendekati dan saling mengisi, karena Al Qur'an menyuru kaum muslimin bersikap kasih sayang antar sesamanya dan melarang perpecahan

(Di kutub dari kitab Ma'a Al aqidah wa Al Harakah wa al manhaj fi Khairi ummatin ukhrijat Li an nas.. karya Prof. DR. Syekh Abdul Halim Mahmud)