Ini Jawaban Untuk Yang Ngomong, "FPI Dibubarkan, Otoriternya Dimana?"

 





Sabtu, 9 Januari 2021

Faktakini.info, Jakarta - Sejak FPI dibubarkan oleh pernyataan pemerintah, banyak pihak2 yang bersuara mengecam cara pemerintah. Cara yang melebihi orde baru, yang dulu pernah kita kecam bersama. 

Kaum intelek, pengamat dan juga para pakar hukum semua bersuara mengatakan bahwa negara sangat bar-bar. Praktek tangan besi kembali dijalankan ketika menyatakan sebagai ormas terlarang. 

Rata-rata yang bersuara, bukanlah pendukung FPI atau termasuk jemaah Imam Besar. Mereka  mungkin tidak suka dengan cara FPI selama ini, namun mereka lebih tidak suka ketika FPI dinyatakan terlarang hanya dengan secarik kertas dan juga pengerahan kekuatan penguasa. 

Apa yang mereka suarakan, yang mereka sajikan adalah ilmu bagi kita. Sebuah pedoman, bahwasanya ketika kita berpegang pada aturan dengan nama konstitusi, maka itulah yang kita suarakan. Tanpa perlu kedepankan faktor LIKE dan DISLIKE. 

Semua permasalahan di negeri ini, akan menarik ketika kita membahasnya dalam segi aturan yang berlaku. Jika itu yang dibawa, maka logika waras yang akan tampil. 

Saat faktor dukung mendukung yang dijadikan pedoman, yakinlah. Diluar sana banyak yang tidak sependapat dengan FPI. Namun saat faktor itu diketepikan dulu, coba lihat..betapa banyak orang2 bicara bahwa apa yang pemerintah lalukan adalah bentuk kekuasaan diktator yang kembali dijalankan. 

Respect pada mereka yang berani bersuara ketidak adilan ini, dengan basis ilmu yang mereka miliki.