Korban Banjir Serbu Relawan FPI Kalsel Saat Bagikan Sembako Di Desa Sungai Pinang Lama, Banjar
Rabu, 27 Januari 2021
Faktakini.info, Jakarta - Musibah banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan sejak beberapa hari lalu, masih belum surut. Puluhan ribu warga harus meninggalkan rumah demi keselamatan mereka.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat, banjir kali ini berdampak pada kehidupan 70.000 warga. Rumah mereka digenangi air dengan ketinggian bervariasi. Banjir kali ini disebut sebagai banjir terparah.
Para Relawan Front Persaudaraan Islam (FPI) tidak tinggal diam melihat musibah ini, dan alhamdulillah telah menyalurkan berbagai bantuan untuk titik-titik banjir di Kalimantan Selatan.
Setelah membagikan paket sembako di Desa Cahaya Baru, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Relawan Bidang Kemanusiaan (Dulu HILMI) FPI Kalsel dari Posko 2 dengan menggunakan perahu langsung bergerak menuju Desa Lok Baintan bagikan 40 paket sembako dan 20 paket keperluan mandi dan popok jg keperluan wanita dan baju layak pakai.
Kemudian, mereka menuju Desa sungai pinang lama, untuk melakukan penyaluran kedua di daerah kab Banjar berupa 40 paket sembako 20 paket keperluan mandi, popok dan keperluan wanita dan lainnya.
Disaat membagikan bantuan 40 paket sembako untuk korban banjir di posko ke-3 di Desa Pinang Lama Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, para Relawan dikejutkan karena warga masyarakat menyerbu dari berbagai penjuru minta diberikan bantuan juga, sehingga para pejuang kemanusiaan ini sempat kewalahan.
"Alhamdulillah, hari ini kami menyalurkan bantuan logistik untuk korban banjir di Desa Lok Bintan dan Desa Sungai Pinang Lama. Namun saat membagikan bantuan, Di sini warga dari segala arah berdatangan pakai perahu.. keadaan mulai kurang kondusif. Karena warga yang bukan terdata dari posko mulai merapat untuk imengharap bantuan. Paket sembako yg tersisa kami bagikan kepada ibu-ibu yang selalu mengejar pakai perahu. Total penyaluran 212 paket sembako dan 60 paket peralatan mandi jg ibu dan anak', ujar Ustadz Andi Antung pengurus Bidang Kemanusiaan FPI Kalsel
"Kami laporkan juga untuk keadaan desa Lok Baintan air masih masuk dalam rumah, dengan ketinggian bervariasi tergantung ketinggian rumah panggung warga", lanjutnya.
"Dari dua wilayah yg kita bagikan, daerah sungai wilyah batola ketinggian air masih merendam dan masuk kerumah warga. Untuk ke Batola kita memakai perahu kecil untuk bantuan relawan yang datang ke wilayah Batola bisa di katakan tak sebanyak di lokasi Lok baintan. Lok Baintan sungai lebih besar dari sungai di wilayah Batola, jadi para relawan dan para Donatur tak ada kendala untuk pakai perahu yang lebih besar, bisa perahu yang pakai atap karena akses menuju ke Lok Baintan tak ada jembatan yang rendah", ujar Ustadz Andi.
"Maka itu kembali kita sampaikan untuk penyaluran ke Lok Baintan ataupun desa sungai pinang lama sebaiknya datang ke posko supaya lebih efektif dan maksimal", tutupnya.
Klik video: